Kapolda Sumbar: Afif Mulana Pelaku Tawuran, Ada Video Bawa Pedang
Tanggal: 4 Jul 2024 14:23 wib.
Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono telah menegaskan bahwa siswa SMP, Afif Maulana, yang ditemukan tewas dengan luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji merupakan pelaku tawuran. Penegasan ini didukung oleh bukti percakapan dan video yang berhasil didapatkan dari ponsel Afif, serta belum ada indikasi bahwa bukti-bukti tersebut disiapkan penyidik untuk menuduh Afif.
Irjen Suharyono menyatakan bahwa dari bukaan isi ponsel Afif, terungkap bahwa ia telah berkomunikasi dengan temannya, Adhitya, terkait rencana tawuran pada malam kejadian. Afif bahkan telah menanyakan kepada Adhitya mengenai keberadaan kegiatan tawuran pada malam tersebut. Dalam video yang ditemukan di ponsel Afif, terlihat dirinya sedang membawa sebilah pedang, menegaskan bahwa Afif sudah bersiap untuk terlibat dalam insiden tersebut.
Perkembangan ini membantah dugaan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang yang menganggap bahwa korban tewas akibat penganiayaan oleh anggota Sabhara Polda Sumbar. Kapolda Sumbar menegaskan bahwa bukti yang ada menunjukkan bahwa Afif memang sudah merencanakan untuk terlibat dalam tawuran tersebut.
Sebelumnya, Afif Maulana ditemukan tewas dengan luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Padang, Sumatera Barat pada Minggu (9/6) siang. Insiden ini memicu dugaan bahwa Afif tewas akibat tindakan kekerasan dari petugas Sabhara Polda Sumbar, yang sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan tim dari Mabes Polri untuk melakukan pengusutan lebih lanjut terkait kasus dugaan penganiayaan oleh anggota Polda Sumatera Barat terhadap siswa Afif, hingga menyebabkan korbannya tewas. Instruksi tersebut telah direspons dengan pengiriman tim yang terdiri dari Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) hingga Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
Penambahan instruksi untuk memeriksa secara lebih mendalam kasus tersebut merupakan langkah positif dalam menegakkan keadilan. Menyusul informasi dari Kapolda Sumbar yang menunjukkan bahwa Afif terlibat dalam perencanaan tawuran, investigasi lebih lanjut menjadi penting. Semua pihak perlu memberikan dukungan agar pengusutan kasus ini dapat dilakukan secara transparan dan akurat. Hal ini juga penting agar kebenaran dapat terungkap dan penegakan hukum berjalan dengan adil.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pembuktian dalam kasus-kasus kriminal juga semakin dilakukan melalui bukti digital seperti percakapan dan video. Oleh karena itu, penegakan hukum di era digital ini harus dapat memanfaatkan teknologi dengan baik untuk mencapai keadilan yang lebih baik. Dalam kasus Afif Maulana, kemunculan bukti digital menjadi poin utama bahwa kebenaran harus diungkap dan proses hukum harus dilakukan secara transparan.
Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah. Perlindungan terhadap para siswa menjadi tanggung jawab bersama, dan kasus-kasus kekerasan seperti ini harus diusut tuntas tanpa pandang bulu untuk memberikan keadilan kepada para korban dan menegakkan hukum yang berlaku.