Sumber foto: iStock

Kamper: Tanaman Langka Asli Indonesia yang Menjadi Primadona Dunia

Tanggal: 5 Jan 2025 12:47 wib.
Tampang.com | Tanaman kamper menjadi primadona baru yang dimiliki Indonesia. Tanaman ini, yang bernama latin Dryobalanops aromatica, juga menduduki posisi penting dalam berbagai kebudayaan. Kamper atau kapur barus (kafur) disebut dalam kitab suci Al-Quran, khususnya Surat Al-Insan ayat ke-5.

Surat ini berisi janji Allah kepada "orang-orang yang berbuat kebajikan yang akan minum dari gelas (berisi minuman) bercampur air kafur." Di sisi lain, dalam masyarakat Mesir Kuno, kamper menjadi andalan untuk mengawetkan jenazah.

Para Firaun yang sudah meninggal diawetkan dalam wujud mumi menggunakan kamper. Cara demikian membuat jasadnya bisa utuh ribuan tahun.

Pentingnya posisi kamper berbanding terbalik dengan cara memperolehnya. Kamper merupakan tanaman langka dan untuk memperolehnya butuh waktu lama. Dahulu kamper setara dengan emas, tembaga, dan sebagainya, karena dikategorikan sebagai barang berharga.

Namun, bagi penghuni tanah Indonesia ribuan tahun lalu, tanaman tersebut bukan barang mahal nan langka. Sebab, kamper merupakan tanaman asli Indonesia yang setiap orang mudah mendapatkannya.

Kamper yang dimaksud di sini bukanlah pewangi berbentuk kecil yang biasa dikenal saat ini. Kamper zaman dahulu berasal dari pohon kamper bernama Latin Dryobalanops aromatica.

Berdasarkan riset para peneliti, kamper sudah diperdagangkan di sebagian besar wilayah dunia sejak abad ke-4 Masehi. Para pedagang menyebut lokasi penghasil kamper bernama Fansur, yang kemudian diasosiasikan dengan daerah di Indonesia.

Menurut peneliti Prancis Nouha Stephan, Fansur sebagai penghasil kamper berasal dari Pulau Sumatera. Hipotesis ini didukung oleh Claude Guillot dalam penelitiannya, yang menyimpulkan bahwa kamper diperdagangkan sebelum abad ke-10 Masehi berasal dari daerah Barus di Sumatera. 

Barus telah menjadi bandar pelabuhan sejak abad ke-1 Masehi berdasarkan catatan ahli Romawi, Ptolemy. Pengunjung dari Arab dan Persia tiba di Barus melalui perjalanan langsung dari Teluk Persia, melalui Ceylon, dan tiba di Pantai Barat Sumatera.

Barus terbukti sebagai daerah penghasil kamper dan sudah berkembang jadi pelabuhan penting di Sumatera. Peran penting kamper juga terbukti dalam sektor perdagangan, di mana para pengembara Arab menggunakan kapal-kapal besar untuk mengangkut kamper, yang kemudian dijual dengan harga tinggi di pasar internasional.

Tak hanya dalam sektor perdagangan, peran penting kamper juga terlihat dalam agama. Berkat perdagangan kamper, Islam bisa masuk ke Nusantara pada abad ke-7 Masehi.

Sehingga, kamper memiliki daya tarik penting dalam sejarah dan budaya Indonesia. Tanaman ini memiliki kisah panjang dalam perjalanan perdagangan dan memegang peranan krusial dalam agama.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved