KAI: Transformasi Berkelanjutan Menjadikan Angkutan Lebaran Paling Andal
Tanggal: 4 Jun 2025 10:29 wib.
Tampang.com | Jakarta – Fondasi transformasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang dicanangkan oleh Ignasius Jonan sejak 2009 terbukti tetap kokoh dan terus berkembang hingga saat ini. Sejak Angkutan Lebaran 2011 hingga 2025, KAI secara konsisten menunjukkan diri sebagai tulang punggung transportasi publik yang paling dapat diandalkan. Keunggulan ini mencakup aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan, ketepatan waktu, ketertiban, dan keteraturan. Perubahan signifikan ini bahkan membuat para jurnalis kebingungan mencari angle berita di stasiun sejak 2011, karena pemandangan seperti penumpang berdiri di bordes, masuk lewat jendela, atau menginap di stasiun untuk tiket, telah lenyap. Sejak saat itu, KAI menjadi pilihan utama Angkutan Lebaran, tidak hanya karena ketepatan waktu, tetapi juga nihilnya kecelakaan fatal.
Pencapaian Gemilang Angkutan Lebaran 2025
Proses transformasi layanan KAI terus berlanjut dan semakin matang di bawah kepemimpinan Direktur Utama Didiek Hartantyo. Hal ini tercermin dari berbagai capaian dalam melayani Angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung selama 22 hari, dari 21 Maret hingga 11 April 2025. Total 29 juta penumpang tercatat menggunakan berbagai layanan KAI Group, meliputi Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ), KA Lokal, KAI Commuter, Whoosh, KA Bandara Medan dan Yogyakarta, serta LRT Sumatera Selatan dan LRT Jabodebek. Khusus untuk KAJJ dan KA Lokal di Jawa dan Sumatera, terjadi peningkatan jumlah penumpang dari 4.398.125 orang pada Lebaran 2024 menjadi 4.707.628 orang pada Lebaran 2025.
Inovasi Layanan untuk Kenyamanan Penumpang
Berbagai upaya peningkatan performa dilakukan KAI selama penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025. Penambahan kapasitas kereta hingga lebih dari 500.000 tempat duduk, penyediaan hotel transit di Jakarta dan DI Yogyakarta, serta diskon tiket 25 persen untuk sejumlah perjalanan menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, KAI juga melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana secara intensif, menyediakan fasilitas ruang tunggu mewah di kota-kota besar seperti Surabaya, Purwokerto, dan Cirebon, serta fasilitas mandi dan loker di Jakarta dan DI Yogyakarta. Lebih dari 4.000 petugas juga disiagakan di stasiun-stasiun besar Jawa dan Sumatera untuk memastikan kelancaran layanan.
Kepuasan Pelanggan dan Kinerja Operasional Prima
Proses transformasi yang berkelanjutan, dengan perbaikan operasional dan layanan tiada henti, akhirnya membuahkan hasil memuaskan. Data Survei Pelanggan KAI Lebaran 2025 menunjukkan bahwa 88,2 persen pengguna menilai "baik" ketersediaan dan kebersihan ruang tunggu. Integrasi antarmoda transportasi di stasiun dinilai mudah oleh 81,3 persen pengguna, proses pembelian tiket KAI mudah oleh 81,2 persen, dan harga tiket KAI dianggap cukup wajar oleh 85,4 persen pengguna. Apresiasi tinggi juga diberikan atas penambahan perjalanan yang tetap menjaga ketepatan waktu, serta catatan nihil kecelakaan selama periode Angkutan Lebaran 2025.
Ketepatan Waktu dan Keamanan Terjamin
PT KAI mencatatkan kinerja ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) yang sangat impresif selama masa Angkutan Lebaran 2025. OTP keberangkatan meningkat dari 99,50 persen pada Lebaran 2024 menjadi 99,69 persen pada Lebaran 2025. Sementara itu, OTP kedatangan juga naik dari 96,90 persen (2024) menjadi 97,23 persen (2025). Berdasarkan survei Kompas.com, lebih dari 70 persen pembaca merasakan peningkatan kenyamanan KAI pada 2025, dengan rating keamanan kereta mencapai 9,4, kebersihan kereta dan stasiun 9,3, serta ketanggapan petugas 9,2.
Stasiun Bekasi: Pusat Integrasi Intermoda Baru
Salah satu transformasi signifikan yang dilakukan manajemen PT KAI pada masa mudik Lebaran 2025 adalah penetapan Stasiun Bekasi sebagai Stasiun Integrasi dalam Strategi Modernisasi Perkeretaapian Nasional. Kini, 90 persen layanan KAJJ kelas ekonomi telah terintegrasi dengan layanan intermoda di Stasiun Bekasi. Stasiun yang selama ini lebih banyak melayani Kereta Commuter Indonesia (KCI) ini telah diintegrasikan dengan layanan KAJJ sejak 2024, memberikan keuntungan besar bagi pengguna KAJJ dari Bekasi dan sekitarnya. Mereka tidak perlu lagi jauh-jauh ke Stasiun Gambir atau Senen untuk naik KAJJ ke arah timur, cukup dari Stasiun Bekasi, yang tentu menghemat biaya dan waktu transportasi lokal.
Fasilitas Lengkap di Stasiun Bekasi
Bagi KAI, integrasi ini juga berhasil mengurangi beban kepadatan di Stasiun Gambir dan Senen, sehingga operasional secara keseluruhan menjadi lebih lancar. Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan, Stasiun Bekasi dilengkapi dengan fasilitas ruang tunggu yang nyaman, lift dan eskalator, musala, toilet, serta vending machine. Stasiun ini juga merupakan bagian dari proyek Double-Double Track (DDT) Manggarai–Cikarang, yang menghilangkan kendala headway dan waktu tempuh. Perpindahan moda transportasi juga sangat mudah karena telah terintegrasi dengan angkot, transportasi online, dan Bus Patriot.
Pilihan Layanan Terintegrasi dan Pertumbuhan Penumpang
Pengintegrasian layanan di Stasiun Bekasi didukung pula dengan penggabungan jenis layanan kereta kelas Ekonomi, Eksekutif, dan Priority dalam satu rangkaian perjalanan. Ini memberikan pilihan terbaik bagi pengguna yang naik/turun di Stasiun Bekasi namun ingin menggunakan layanan KA Eksekutif/Priority. Pada tahun 2024, jumlah pengguna KAJJ di Stasiun Bekasi menembus angka 1,1 juta orang. Survei menunjukkan bahwa Stasiun Bekasi termasuk stasiun yang paling sering digunakan pemudik saat arus mudik atau balik (13 persen), selain Yogyakarta (18 persen) sebagai stasiun tujuan, dan Pasar Senen (21 persen) sebagai titik pemberangkatan.
Estetika Stasiun dan Harapan Peningkatan Layanan
Pengguna KAJJ tentu telah merasakan perubahan signifikan pada banyak stasiun selama lima tahun terakhir. Stasiun-stasiun jarak jauh telah disulap oleh Dirut PT KAI Didiek Hartantyo menjadi lebih indah dan bernuansa. Ruang tunggu di sejumlah stasiun yang masih memiliki ruang cukup kini dilengkapi dengan meja dan colokan listrik, memungkinkan pengguna menunggu KAJJ sambil bekerja. Ini adalah bagian dari komitmen direksi KAI untuk memberikan layanan yang lebih baik dan nyaman. Meskipun banyak inovasi telah dilakukan, masyarakat tetap berharap KAI dapat terus meningkatkan layanan, seperti penambahan kursi dan colokan pengisi daya di ruang tunggu, peningkatan aksesibilitas dan fasilitas ibadah di kereta dan stasiun, penambahan armada kereta, penyesuaian jadwal tiket untuk kemudahan pemesanan, serta penyediaan akses WiFi gratis di stasiun-stasiun besar.