Sumber foto: Google

Jumlah Siswa Keracunan Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumsel Meningkat Jadi 121 Orang

Tanggal: 6 Mei 2025 04:50 wib.
Tampang.com | Jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, terus bertambah. Berdasarkan laporan terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan, saat ini ada 121 siswa yang terindikasi keracunan. Sebelumnya, hanya 64 siswa yang terkonfirmasi terpengaruh.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sumatera Selatan, Dedi Irawan, mengungkapkan bahwa para korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA.


“Benar, jumlah yang terdampak kini mencapai 121 siswa. Mereka mengalami gejala seperti pusing, mual, dan muntah setelah mengonsumsi MBG pada siang hari,” ungkap Dedi, Senin (5/5/2025).



Gejala Keracunan dan Penanganan Siswa

Dedi menjelaskan bahwa gejala keracunan mulai dirasakan sekitar pukul 11-12 siang setelah MBG dibagikan di sekolah-sekolah. Beberapa siswa mulai merasakan pusing dan mual, dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talang Ubi PALI. Saat ini, sebanyak 50 siswa telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan, sementara sisanya masih dirawat intensif di rumah sakit.


“Alhamdulillah, kondisi sebagian besar siswa sudah mulai membaik dan beberapa sudah dipulangkan,” kata Wakil Bupati PALI, Iwan Tuaji.



Penyelidikan Penyebab Keracunan

Dinkes Sumatera Selatan telah mengambil langkah tegas untuk menelusuri penyebab pasti keracunan ini. Sampel makanan serta air dari dapur penyedia MBG telah dikirim ke laboratorium untuk diuji lebih lanjut.


“Semua sampel telah diambil dan akan kami periksa di laboratorium. Kami akan menelusuri penyebab pasti keracunan ini,” jelas Dedi.



Program MBG di PALI dan Sasaran Pemerintah

Program MBG di Kabupaten PALI dimulai sejak Februari 2025, sebelum bulan Ramadhan, dengan target sekitar 3.000 siswa di beberapa sekolah di wilayah tersebut. Program ini bertujuan memberikan makanan bergizi kepada siswa guna mendukung kesehatan dan perkembangan mereka. Namun, insiden keracunan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang.


“MBG ini sudah dilaksanakan di beberapa sekolah dengan sasaran 3.000 siswa, dan kami berharap bisa memberikan manfaat bagi anak-anak,” tambah Dedi.



Langkah Pemerintah untuk Memulihkan Kepercayaan Publik

Meskipun ada insiden keracunan ini, pemerintah daerah memastikan bahwa upaya pemulihan dilakukan dengan segera. Pihak terkait akan bekerja sama dengan Dinkes dan instansi lainnya untuk memastikan kualitas dan keamanan program MBG ke depannya. Pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Dengan lebih dari seratus siswa terpapar, penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti dari keracunan yang mengkhawatirkan ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved