Jumlah Penumpang Kereta Api Diprediksi Melonjak saat Libur Sekolah dan Idul Adha 2024
Tanggal: 12 Jun 2024 15:56 wib.
Jumlah penumpang kereta api diprediksi akan meningkat pada musim libur panjang Hari Raya Idul Adha 2024 dan libur sekolah. Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta telah menyiapkan 7 kereta api tambahan pada bulan Juni ini.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengungkapkan bahwa rata-rata KA tambahan tersebut akan mulai dioperasikan pada tanggal 13 Juni 2024. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Daop 6 Yogyakarta untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, terutama pada masa high season.
KAI Daop 6 Yogyakarta berharap masyarakat yang merencanakan perjalanan pada bulan Juni dan belum memiliki tiket dapat segera membelinya. Tiket kereta api dapat dibeli melalui aplikasi Access by KAI, situs kai.id, atau melalui saluran lainnya yang bekerja sama dengan KAI. Krisbiyantoro juga menjelaskan bahwa jika tiket yang diinginkan sudah habis, pelanggan dapat memilih tanggal dan rute alternatif atau memanfaatkan fitur Connecting Train di aplikasi Access by KAI yang akan membantu memberikan opsi perjalanan dengan mengombinasikan jadwal kereta yang bersifat persambungan.
Rute favorit masyarakat pada periode libur panjang ini antara lain Solo-Jakarta (PP), Solo-Bandung (PP), Yogyakarta-Jakarta (PP), Yogyakarta-Banyuwangi (PP), dan relasi lainnya. Dalam menyediakan transportasi kereta api, KAI menjamin akan melayani masyarakat dengan aman dan bebas dari kemacetan di jalan raya, sehingga momen liburan bersama keluarga atau relasi dapat dinikmati dengan nyaman dan menyenangkan.
Daftar Kereta Api Tambahan yang Disiapkan Daop 6 Yogyakarta pada Bulan Juni 2024:
1. KA Manahan relasi Solo Balapan-Gambir, beroperasi tanggal 13-18, 20-24, dan 27-30 Juni 2024;
2. KA Tambahan Slo-Gmr relasi Solo Balapan - Gambir, beroperasi tanggal 12-25, 27-28 Juni 2024;
3. KA Sancaka relasi Yogyakarta - Surabaya Gubeng, beroperasi tanggal 13-18, 20-23, dan 27-30 2024;
4. KA Lodaya Tambahan relasi Solo Balapan - Bandung, beroperasi tanggal 13-18, 20-23, dan 27-30 Juni 2024;
5. KA Taksaka Tambahan relasi Yogyakarta - Gambir, beroperasi tanggal 13-18, 20-23, dan 27-30 Juni 2024;
6. KA Taksaka Tambahan relasi Yogyakarta - Gambir, beroperasi tanggal 13-18, 20-23, dan 27-30 Juni 2024.
Menurut data yang diperoleh, tren peningkatan jumlah penumpang kereta api selama libur panjang seperti Idul Adha dan libur sekolah sudah menjadi hal yang lazim. Oleh karena itu, persiapan yang matang dari KAI Daop 6 Yogyakarta untuk menyediakan kereta api tambahan sangatlah penting. Data statistik menunjukkan bahwa pada libur panjang, khususnya saat momen Idul Adha dan libur sekolah, permintaan transportasi kereta api meningkat secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh libur panjang yang memberi kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk berlibur dan berkumpul dengan keluarga.
Dalam konteks inilah pentingnya peran KAI dalam menyediakan layanan transportasi kereta api yang memadai dan dapat mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang. Selain memastikan keselamatan, kenyamanan, dan ketepatan waktu, KAI juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada masa libur panjang ini.
Selain itu, peningkatan kuantitas penumpang kereta api juga akan berdampak positif pada sektor pariwisata lokal. Dengan adanya kereta api tambahan, wisatawan diharapkan dapat lebih mudah dan nyaman dalam melakukan perjalanan ke berbagai destinasi wisata di Indonesia. Hal ini tentu akan mendukung pengembangan sektor pariwisata lokal di setiap daerah.
Memperhatikan pentingnya pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi penumpang, KAI Daop 6 Yogyakarta diharapkan mampu memberikan layanan yang optimal selama musim libur panjang ini. Kualitas layanan yang baik juga menjadi salah satu faktor penentu kepuasan pelanggan serta kesediaan untuk menggunakan kembali layanan transportasi kereta api di masa mendatang.
Dalam upaya untuk memenuhi lonjakan jumlah penumpang, KAI Daop 6 Yogyakarta juga perlu memperhatikan aspek sumber daya manusia (SDM), ketersediaan armada, dan infrastruktur pendukung lainnya. Peningkatan jumlah penumpang yang signifikan akan memberikan tekanan kepada seluruh sistem operasional yang ada, oleh karena itu, pengelolaan sumber daya dan infrastruktur yang mantap menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi lonjakan ini.
Sebagai langkah antisipasi, pengawasan dan pengendalian terhadap operasional kereta api tambahan serta penerapan protokol kesehatan di stasiun dan dalam kereta juga menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. Hal ini sangat penting mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. KAI Daop 6 Yogyakarta perlu memastikan bahwa seluruh proses perjalanan dapat berlangsung dalam kondisi aman dan sehat sesuai dengan protokol yang telah ditetapkan.
Mengacu pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, lonjakan jumlah penumpang kereta api selama masa libur panjang kerap diikuti oleh peningkatan frekuensi kecelakaan dan gangguan dalam operasional. Oleh karena itu, pengawasan ketat terhadap kondisi perkeretaapian serta penerapan standar keselamatan menjadi sangat penting.
Dalam konteks perekonomian, lonjakan jumlah penumpang kereta api juga memberikan dampak positif terhadap kinerja industri perkeretaapian. Dengan peningkatan pendapatan dari penjualan tiket, KAI dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk meningkatkan layanan dan infrastruktur perkeretaapian yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat pengguna kereta api.
Dari segi lingkungan, penggunaan kereta api sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan akan semakin mendapat perhatian. Dengan meningkatnya jumlah penumpang kereta api, pengurangan emisi gas rumah kaca akan menjadi lebih signifikan. Ini sejalan dengan komitmen global untuk melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim melalui penggunaan transportasi berbasis rel secara lebih massal.