Jokowi Sampaikan Pesan Prabowo ke Vatikan: Kami Kehilangan Sosok yang Beri Perdamaian Dunia
Tanggal: 27 Apr 2025 17:56 wib.
Presiden Republik Indonesia yang ke-7, Joko Widodo, hadir sebagai utusan resmi dari Presiden Prabowo Subianto dalam rangka memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus yang telah wafat. Pemakaman Paus yang berlangsung di Vatikan menjadi momen duka yang mendalam tidak hanya bagi umat Katolik tetapi juga bagi banyak pemimpin dan masyarakat di seluruh dunia. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan pesan duka cita dari Prabowo, menyiratkan rasa kehilangan yang dirasakan oleh bangsa Indonesia atas wafatnya sosok pemimpin yang dikenal secara global tersebut.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram resminya @Jokowi, ia menegaskan, "Kami menyampaikan pesan dari Prabowo dan seluruh umat Katolik yang terlibat dalam pemakaman di Vatikan." Ungkapan tersebut menggarisbawahi betapa pentingnya peran Paus Fransiskus dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan cinta kasih di dunia. Jokowi menambahkan bahwa kepergian Paus Fransiskus meninggalkan warisan yang sangat berharga, berupa ajaran tentang kerendahan hati dan kedamaian antarbangsa yang sangat dibutuhkan di tengah berbagai konflik global saat ini.
Jokowi berharap agar jiwa Paus Fransiskus diberi tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa, menyampaikannya dengan doa sederhana, "Amin." Pemandangan mengharukan terlihat ketika Jokowi hadir di pemakaman, didampingi oleh tiga utusan presiden lainnya yang juga ikut berdoa untuk orang yang sudah tiada. Mereka adalah Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Dwijandono, dan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Setelah pemakaman, utusan pemerintah Indonesia menyerahkan surat pribadi dari Presiden Prabowo Subianto kepada Wakil Duta Besar Tahta Suci Vatikan, Uskup Agung Piero Pioppo. Surat tersebut, yang ditulis Prabowo pada 24 April 2025, setelah menerima kabar duka mengenai wafatnya Paus pada 21 April, ditujukan kepada Dekan Dewan Kardinal Tahta Suci Vatikan, yaitu Giovanni Battista Re. Ignasius Jonan menegaskan bahwa tindakan ini dilakukan sesuai dengan protokol diplomatik, mencerminkan penghormatan dan perhatian yang tinggi dari pemerintah Indonesia.
Dalam isi surat yang ditulis dalam Bahasa Inggris, Prabowo mengekspresikan rasa dukanya yang dalam, dengan menyampaikan belasungkawa kepada Tahta Suci dan seluruh komunitas Katolik global. Walaupun Prabowo tidak bisa menghadiri pemakaman secara langsung, surat tersebut menjadi simbol penghargaan dan rasa hormat Indonesia kepada sosok yang sangat berpengaruh di dunia ini.
Upacara pemakaman berlangsung di Vatikan pada pukul 10.00 waktu setempat, atau pukul 15.00 WIB, dihadiri oleh berbagai pemimpin dunia, tokoh agama, serta umat Katolik dari berbagai belahan dunia. Momen bersejarah ini menjadi saksi bisu dari kontribusi Paus Fransiskus selama masa kepemimpinan dan komitmennya dalam membawa perdamaian serta kedamaian bagi umat manusia. Kematian pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini menjadi kehilangan besar bagi umat Katolik yang telah digaungkan di setiap penjuru dunia, termasuk di Indonesia, di mana ajaran dan warisan yang ditinggalkannya akan terus dikenang oleh banyak orang.