Jokowi Resmikan Bendungan Leuwikeris Tasikmalaya, Termahal Habiskan Biaya Rp3,5 Triliun
Tanggal: 29 Agu 2024 21:34 wib.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Proyek ini telah menjadi sorotan karena menelan biaya paling besar atau termahal senilai Rp3,5 triliun, yang jauh melampaui perkiraan biaya proyek sebelumnya.
Bendungan ini, yang pembangunannya dimulai pada tahun 2016, memiliki luas genangan mencapai 243 hektar dan mampu menampung hingga 81 juta meter kubik air. Hal ini menjadikan Bendungan Leuwikeris sebagai bendungan ke-44 yang diresmikan oleh Presiden Jokowi, serta menjadi yang terbesar dalam hal alokasi anggaran.
Dalam penyampaian resmi, Presiden Jokowi menjelaskan, "Ini adalah bendungan yang menelan biaya paling besar. Rp3,5 triliun, biasanya Rp800 miliar, Rp1 triliun, atau Rp1,5 triliun. Ini sekali lagi Rp3,5 triliun," pada peresmian yang dilakukan pada Kamis (29/8/2024).
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyoroti manfaat multifungsi dari bendungan tersebut. Menurutnya, bendungan ini memiliki manfaat yang sangat luas, mulai dari air baku hingga irigasi."Kita harapkan ini manfaatnya betul-betul multifungsi, baik untuk air baku, baik untuk air irigasi, baik untuk pengendalian banjir, dan juga pembangkit listrik. Dan sudah dihitung ini dapat mengairi daerah irigasi seluas 11.200 hektar. Sangat besar sekali manfaatnya bagi para petani," kata Presiden.
Peresmian Bendungan Leuwikeris juga disertai dengan resminya modernisasi dan rehabilitasi Daerah Irigasi Manganti. Harapannya, proyek ini dapat lebih meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah Jawa Barat dengan menjamin pasokan air yang stabil bagi lahan pertanian yang ada.
"Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini saya resmikan Bendungan Leuwikeris serta modernisasi dan rehabilitasi Daerah Irigasi Manganti di Provinsi Jawa Barat," tutup Presiden Jokowi.
Presiden kembali menekankan bahwa air adalah sumber kehidupan yang harus dikelola dengan baik. Hal tersebut penting untuk menghindari potensi bencana dan memastikan kesejahteraan masyarakat."Tanpa air tidak ada kehidupan, tanpa air tidak ada makanan. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya itu sangat-sangat berharga," ungkapnya.
Keputusan untuk memprioritaskan pendanaan besar bagi proyek bendungan ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mengelola sumber daya air secara lebih efisien dan efektif. Dengan adanya bendungan yang mampu menampung sejumlah besar air, diharapkan berbagai sektor dapat merasakan manfaatnya, termasuk petani yang ketersediaan air untuk irigasi menjadi lebih terjamin.
Sementara itu, modernisasi dan rehabilitasi Daerah Irigasi Manganti merupakan langkah yang sangat tepat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim serta meningkatkan produktivitas pertanian. Di tengah ketidakpastian cuaca akibat perubahan iklim, penting bagi petani untuk memiliki akses yang lebih baik terhadap air irigasi yang stabil dan berkelanjutan. Hal ini juga berdampak positif pada cadangan pangan dan juga ketahanan pangan di daerah tersebut.