Sumber foto: google

Jokowi dan Prabowo Disebut Bisa Saling Sandera Soal IKN

Tanggal: 8 Jun 2024 04:16 wib.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi sorotan utama dalam dinamika politik dan ekonomi Indonesia. Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira, menyoroti tantangan keuangan yang dihadapi IKN, terutama ketergantungan pada anggaran negara yang dapat membebani pemerintahan Presiden Joko Widodo dan pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Kerja sama proyek IKN yang merupakan investasi besar-besaran dari Korea Selatan ini telah menimbulkan tekanan politik yang signifikan di tanah air. Situasi ini menyorot hubungan politik yang tegang antara Jokowi dan Prabowo, sekaligus memunculkan spekulasi akan dampaknya terhadap hubungan kedua negara, serta dampak terhadap proyek IKN itu sendiri.

Proyek IKN ini sendiri diinisiasi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pengunduran diri kepala dan wakil kepala Otorita IKN juga menjadi sinyal serius akan masalah keuangan yang dihadapi IKN, memberikan dampak pada keyakinan investor terhadap proyek tersebut. Proyek ini diharapkan dapat menjadi proyek strategis yang dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan teknologi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, proyek ini juga telah menimbulkan kontroversi sejak awal, khususnya terkait dengan aliansi strategis Indonesia dengan Korea Selatan.

Kehadiran Prabowo dalam pemerintahan Jokowi, meskipun dalam kapasitas Menteri Pertahanan, telah memunculkan kekhawatiran akan potensi konflik kepentingan. Prabowo sendiri memiliki latar belakang sebagai seorang perwira tentara yang telah memiliki kedekatan dengan kalangan militer Korea Selatan. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Prabowo mungkin memiliki keterlibatan yang mendalam dalam proyek IKN, dan menguasai informasi strategis terkait proyek tersebut.

Di sisi lain, hubungan politik antara Jokowi dan Prabowo yang selama ini telah tegang, menimbulkan keraguan akan kemampuan keduanya untuk bekerja sama secara efektif terkait dengan proyek IKN ini. Ada spekulasi bahwa Prabowo dapat memanfaatkan informasi sensitif terkait proyek IKN sebagai alat tawar dalam negosiasi politik dengan Jokowi, atau sebaliknya.

Dampak dari situasi ini tidak hanya berpengaruh terhadap hubungan politik dalam negeri, namun juga hubungan bilateral Indonesia-Korea Selatan. Terjalinnya kerja sama strategis dengan Korea Selatan menjadi krusial bagi Indonesia, terutama dalam hal teknologi dan investasi. Namun, situasi politik dalam negeri yang tegang dapat menghambat kemajuan proyek IKN.

Kesimpulannya, situasi politik yang tegang antara Jokowi dan Prabowo, sekaligus dampak dari proyek IKN yang berpotensi menjadi alat tawar politik, menuntut kehati-hatian dalam mengelola hubungan kedua pihak. Langkah-langkah diplomasi yang cermat dan transparan menjadi kuncinya guna menjaga keberlangsungan proyek IKN dan hubungan politik Indonesia-Korea Selatan yang efektif.

Dengan demikian, keberlanjutan proyek IKN serta hubungan politik dalam negeri dapat menjadi pendekatan diplomatik yang penting untuk memastikan kepentingan nasional tetap terjaga dengan baik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved