Jerman Minta Cina Berhenti Dukung Rusia dalam Perang Ukraina
Tanggal: 5 Agu 2024 10:37 wib.
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, telah mengajukan desakan kepada Cina untuk menghentikan dukungannya terhadap Rusia dalam perang Ukraina demi memastikan perdamaian di kawasan tersebut. Saat melakukan kunjungan ke sebuah perusahaan senjata di kota Flensburg, utara Jerman, pada Kamis, 25 Juli 2024, Baerbock menyatakan bahwa sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, Beijing tidak hanya memiliki hak veto, tetapi juga memiliki kewajiban untuk memastikan perdamaian dunia.
Baerbock meminta Cina untuk lebih intensif terlibat dalam upaya mendamaikan Ukraina, dengan menekankan bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan dukungan kepada Rusia. Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, saat ini tengah berkunjung ke Cina untuk membahas cara mencapai perdamaian dengan pihak Beijing.
Sangat diharapkan jika kita dapat membuat kemajuan dalam upaya perdamaian ini, dan Cina akan turut bertanggung jawab di Dewan Keamanan sesuai dengan peran mereka ungkap Baerbock.
Dia juga mengungkapkan bahwa Cina sebelumnya telah menyatakan keterlibatannya dalam upaya perdamaian, namun belum ada hasil konkret yang telah tercapai. Cina telah lama berupaya untuk mencari solusi bagi konflik perang Rusia-Ukraina, sementara Jerman telah beberapa kali mendorong Cina untuk berperan lebih aktif dalam peran diplomatik untuk mengakhiri perang tersebut.
Pada bulan Maret 2024, pemimpin dan pejabat Ukraina kembali meminta dukungan atas solusi perdamaian dalam pertemuan dengan utusan khusus Cina, Li Hui, di Kiev. Cina sering dianggap sebagai sekutu dekat Rusia dan menekankan netralitasnya dalam konflik tersebut. Meski Cina telah mengusulkan rencana perdamaian, namun rencana tersebut menuai kritik dari pihak Ukraina. Ukraina menegaskan bahwa hanya rencana yang diajukan oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy yang akan diterima. Fokus utama dari rencana Zelensky adalah menuntut penarikan pasukan Rusia dari seluruh wilayah Ukraina yang diduduki. Namun, Moskow menolak rencana tersebut dengan menyebutnya "tidak realistis".
Pertemuan antara pimpinan Ukraina dengan Cina menampilkan upaya diplomatik yang menyeluruh dalam mencari solusi tanpa kekerasan. Baerbock menekankan bahwa keterlibatan Cina dalam proses perdamaian akan memiliki dampak yang signifikan, terutama karena Cina memiliki peran penting dalam Dewan Keamanan PBB.
Dampak konflik di Ukraina telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat internasional, dan keterlibatan penuh Cina dalam membawa perdamaian akan memberikan kepastian bagi stabilitas regional. Selain itu, hal ini juga akan memperkuat peran Cina sebagai pemain utama dalam diplomasi global, memberikan implikasi yang signifikan bagi hubungan internasional di masa mendatang.
Memediasi konflik antara Rusia dan Ukraina menjadi sangat penting, dan berbagai upaya diplomatik dan tekanan dari berbagai negara akan berdampak signifikan terhadap kemungkinan tercapainya perdamaian di kawasan tersebut. Jerman, sebagai salah satu negara anggota PBB yang aktif dalam upaya perdamaian, mendorong pihak-pihak terkait, termasuk Cina, untuk bekerja sama demi mencapai tujuan perdamaian yang diharapkan.