Sumber foto: google

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian

Tanggal: 13 Jun 2024 04:43 wib.
Kasus jerat judi online dan narkoba di lingkungan kepolisian saat ini merupakan masalah yang memprihatinkan. Bukan hanya merugikan masyarakat luas, namun juga mencoreng citra institusi kepolisian sebagai penegak hukum. Keberadaan jerat judi online dan peredaran narkoba di kalangan aparat kepolisian bukanlah isu baru. Namun, kasus-kasus terbaru menunjukkan bahwa tindak kriminal tersebut masih menjadi ancaman serius yang perlu segera ditangani secara tegas.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tengah menjadi sorotan usai beberapa anggotanya terjerat kasus judi online dan narkoba. Terbaru, seorang polisi wanita (polwan) di Kota Mojokerto, Jawa Tengah, Briptu FN (28) tega membakar suaminya yang juga seorang polisi, Briptu RDW (27). Sementara itu, lima anggota kepolisian ditangkap karena diduga melakukan penyalahgunaan narkoba di Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada April 2024.

Selain jerat judi online, peredaran narkoba di lingkungan kepolisian juga merupakan ancaman serius yang harus segera diatasi. Kasus-kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan polisi terus muncul di berbagai daerah, menunjukkan bahwa masalah ini belum benar-benar terselesaikan. Keberadaan anggota kepolisian yang terlibat dalam peredaran narkoba akan sangat merugikan instansi kepolisian itu sendiri, bahkan juga berpotensi merusak moralitas dan disiplin internal institusi.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan, kasus judi online dan narkoba yang menyeret anggota polisi merupakan sebuah ironi.“Ironis, jika polisi malah ikut bermain judi online dan mengonsumsi narkoba,” kata Pengky saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/6/2024). Ia menjelaskan, gaya hidup modern, ikut-ikutan dengan lingkungan, faktor kelelahan, serta kurang hiburan menjadi penyebab oknum polisi terjerat judi online dan narkoba.“Jika atasan langsung gagal mengawasi, masa yang bersangkutan dapat diperiksa untuk mempertanggungjawabkan kegagalannya mengawasi anggota,” kata Poengky saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/6/2024).

Pentingnya penanganan serius terhadap jerat judi online dan narkoba di lingkungan kepolisian menjadi sebuah keharusan. Langkah-langkah pencegahan, pemantauan, dan penindakan terhadap oknum-oknum polisi yang terlibat dalam praktik ilegal tersebut perlu diperketat. Perlu adanya kerjasama yang baik antara internal kepolisian dengan lembaga penegak hukum lainnya, serta dukungan dari pemerintah untuk memberikan sanksi yang tegas terhadap oknum-oknum polisi yang terlibat dalam jerat judi online dan peredaran narkoba.

Selain itu, perlu pula adanya pendidikan dan pembinaan internal yang intensif terhadap anggota kepolisian untuk membangun kesadaran akan pentingnya menjaga integritas dan moralitas, juga memperkuat pola pikir anti-korupsi dan anti-narkoba. Langkah-langkah preventif seperti pemeriksaan rutin terhadap anggota kepolisian untuk memastikan mereka bebas dari keterlibatan dalam jerat judi online dan narkoba juga perlu ditingkatkan.

Dalam penanggulangan jerat judi online dan narkoba di lingkungan kepolisian, dukungan dari masyarakat juga menjadi kunci utama. Masyarakat perlu menyadari pentingnya melaporkan praktik-praktik ilegal yang dilakukan oleh oknum-oknum polisi, dan ikut serta mendukung langkah-langkah yang diambil oleh pihak kepolisian untuk membersihkan institusi dari jerat judi online dan narkoba.

Kesimpulannya, jerat judi online dan narkoba di lingkungan kepolisian merupakan ancaman serius yang perlu mendapatkan penanganan yang tegas. Langkah-langkah pencegahan, pemantauan, penindakan, pendidikan internal, serta dukungan dari masyarakat dan pemerintah menjadi kunci utama dalam penanggulangan permasalahan ini. Hanya dengan langkah-langkah yang komprehensif dan tindakan yang tegas, institusi kepolisian dapat kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat dan menjaga integritasnya sebagai penegak hukum yang profesional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved