Sumber foto: google

Jembatan Panglima Sampul Ambruk di Kabupaten Meranti

Tanggal: 26 Mei 2024 19:48 wib.
Jembatan Panglima Sampul Kecamatan Tebingtinggi Barat yang merupakan penghubung Desa Alai dengan Desa Gogok Darussalam roboh, Rabu (22/05/2024) sekitar pukul 11.10 WIB. Padahal jembatan tersebut merupakan akses terdekat menuju kota ataupun sebaliknya. Jembatan terletak di Sungai Perumbi, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Ambruknya jembatan tersebut tentu menimbulkan dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Mari kita simak lebih lanjut mengenai kejadian ini dan dampaknya.

Tak hanya masyarakat Kecamatan Tebingtinggi Barat yang menggunakan akses ini. Masyarakat dari tiga kecamatan lain, Pulau Merbau, Merbau dan Tasikputri Puyu pun memanfaatkannya. Namun, pada tanggal 22 Mei 2024, jembatan tersebut mengalami ambruk akibat tingginya debit air Sungai Meranti akibat hujan deras yang terus menerus. Jembatan Panglima Sampul ini dibangun sekitar tahun 2002 saat Kepulauan Meranti masih jadi Bagian dari Kabupaten Bengkalis. Sejak dibangun itu, tidak ada pemugaran atau perawatan. Sementara aktivitas padat di atasnya.

Pemerintah Kabupaten Meranti langsung merespons kejadian ini dengan melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Selain itu, mereka juga segera melakukan perbaikan darurat untuk memastikan akses transportasi kembali normal bagi masyarakat. Kejadian ini juga menjadi peringatan penting bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan infrastruktur jembatan yang rentan terhadap bencana alam.

Dampak dari ambruknya Jembatan Panglima Sampul sangatlah signifikan bagi masyarakat sekitar. Banyak aktivitas ekonomi dan sosial terganggu akibat tidak adanya akses transportasi yang lancar. Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan pokok juga menjadi sulit dijangkau. Dampak ini tentu menjadi keprihatinan bagi banyak pihak, termasuk pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, untuk segera mengatasi masalah ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Adanya kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai perencanaan dan pemeliharaan infrastruktur jembatan di daerah rawan bencana. Pemerintah dituntut untuk lebih proaktif dalam melakukan peninjauan dan perawatan secara berkala terhadap jembatan-jembatan penting, terutama di daerah dengan tingkat curah hujan tinggi. Selain itu, penting pula untuk melibatkan masyarakat dalam proses pemeliharaan dan pengawasan terhadap infrastruktur jembatan agar kejadian serupa dapat diminimalisir.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved