Jembatan Bailey Karawang-Bogor Tak Kunjung Selesai, Dedi Mulyadi Minta Maaf

Tampang.com | Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Karawang dan Bogor terkait keterlambatan pembangunan jembatan bailey di Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan. Jembatan ini rencananya akan menjadi akses darurat sebelum jembatan permanen dibangun menggantikan jembatan yang ambles.

Namun, hingga Sabtu (29/3/2025), jembatan bailey tersebut belum juga selesai. Bahkan, beredar informasi bahwa jembatan itu sempat ambruk saat proses pemasangan.

"Buat warga Loji, Kabupaten Karawang dan warga Bogor, kami menyampaikan permohonan maaf. Tim Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat sampai sekarang belum bisa berhasil memasang jembatan darurat," kata Dedi dalam video yang diunggah di media sosial pribadinya.

Faktor Alam Jadi Tantangan Terbesar

Menurut Dedi, tantangan utama dalam pembangunan jembatan ini adalah kondisi alam yang sangat sulit. Hujan deras yang terus turun membuat air sungai meluap, sementara kondisi tanah yang labil menghambat pemasangan struktur jembatan.

"Instalasi konstruksi jembatan bailey sulit terpasang dan sering kali ambruk," jelasnya.

Pemerintah provinsi telah berusaha semaksimal mungkin untuk menuntaskan proyek ini, termasuk mendatangkan alat berat dengan kapasitas angkat hingga 50 ton. Namun, kondisi tanah yang tidak stabil membuat alat-alat tersebut tidak mampu berfungsi optimal.

Harapan Agar Jembatan Segera Rampung

Dedi Mulyadi berharap masyarakat bisa memahami situasi ini dan tetap bersabar. Ia juga meminta doa agar tim Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat dapat segera menyelesaikan pembangunan jembatan darurat tersebut.

"Kami berusaha memenuhi harapan masyarakat untuk menyelesaikan akses penghubung Karawang dan Bogor ini. Namun, kondisi alam yang berat membuat pekerjaan ini tidak bisa berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan," tuturnya.

Masyarakat Karawang dan Bogor kini masih harus bersabar menunggu akses penghubung yang sangat vital ini bisa segera terealisasi.