Sumber foto: Google

Kementerian Agama Menghimbau Jemaah Haji Dilarang Keluar Tenda saat Wukuf di Arafah

Tanggal: 28 Mei 2025 16:12 wib.
Tampang.com | Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, mengeluarkan pernyataan penting yang mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk tetap berada di dalam tenda selama pelaksanaan wukuf di Arafah. Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem yang dapat mencapai suhu lebih dari 40 derajat Celsius. Ancaman panas terik ini menjadi perhatian serius bagi kesehatan jemaah, terutama ketika wukuf merupakan salah satu puncak ibadah haji yang sangat krusial.

Dalam pernyataannya, Hilman menjelaskan bahwa pihak Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga telah mengkonfirmasi bahwa cuaca panas tersebut diperkirakan akan terus berlanjut hingga puncak haji yang akan datang. "Kami menerima informasi dari Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia bahwa panas yang sangat tinggi ini akan berlanjut, bahkan kemungkinan lebih tinggi dari hari ini," ujarnya, saat melakukan inspeksi terhadap fasilitas jemaah di Mina, yang dikutip pada Selasa, 27 Mei 2025.

Larangan bagi jemaah untuk keluar tenda selama wukuf bukan tanpa alasan. Hal ini ditujukan untuk menjaga kesehatan jemaah dari bahaya heatstroke atau sengatan panas yang bisa mengakibatkan dampak serius pada kesehatan. "Ada beberapa aturan baru yang akan kami sampaikan lebih detail. Namun yang paling utama, selama wukuf di Arafah, jemaah sebaiknya tidak keluar tenda tanpa alasan yang jelas. Kami ingin melindungi mereka dari risiko yang berbahaya," tegas Hilman.

Selain itu, otoritas Arab Saudi juga akan menyiapkan peraturan khusus terkait tinggal di Mina dan pelaksanaan lempar jumrah. Hilman menyampaikan bahwa akan ada pengaturan waktu yang lebih rinci untuk pelaksanaan jumrah, agar jemaah Indonesia merasa nyaman saat menjalani ibadah tersebut. "Dengan pengaturan ini, kami berharap semua kesulitan dapat diminimalisir dan keamanan serta keselamatan jemaah dapat terjaga dengan baik," tambahnya.

Pelaksanaan wukuf di Arafah akan dimulai setelah tergelincirnya matahari pada hari ke-9 bulan Zulhijah, yang diperkirakan akan jatuh pada tanggal 5 Juni 2025. Setelah itu, jemaah akan melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah dan Mina untuk mabit serta melakukan lempar jumrah. Rangkaian kegiatan ini dikenal sebagai Armina, yang merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah haji. 

Kondisi cuaca ekstrem selama musim haji merupakan tantangan yang harus diperhatikan oleh semua jemaah. Dengan berpedoman pada informasi dan peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama serta otoritas Arab Saudi, diharapkan para jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan aman dan khusyuk sesuai dengan syariat yang telah ditentukan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved