Jejak Raja Festival Raja Ampat 2025: Momentum Perkuat Kebudayaan Nasional dan Ekonomi Kreatif
Tanggal: 1 Sep 2025 14:14 wib.
Gelaran Jejak Raja Festival Raja Ampat 2025 yang berlangsung pada 28–29 Agustus menjadi lebih dari sekadar pesta budaya. Bagi Menteri Kebudayaan Fadli Zon, festival ini adalah momentum untuk memperkuat identitas nasional sekaligus menempatkan budaya sebagai motor penggerak ekonomi kreatif Indonesia di mata dunia.
“Marilah kita jadikan Festival Jejak Raja Ampat bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan. Sebuah sumber nilai, persaudaraan, sekaligus pembangunan berkelanjutan,” ujar Fadli dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/8).
Festival ini menampilkan ragam tradisi, adat, dan ekspresi budaya lokal Raja Ampat. Mulai dari tarian Wor, musik Suling Tambur, hukum adat sasi, hingga permainan rakyat dan pangan lokal. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati jejak peradaban purba melalui lukisan cadas prasejarah di Misool dan Kabui artefak budaya yang mempertegas panjangnya sejarah manusia di Papua Barat Daya.
Dengan hampir 3.000 pulau dari total 17.000 lebih pulau di Indonesia, Raja Ampat dikenal dunia sebagai surga bahari. Laut birunya menyimpan biodiversitas tertinggi di planet ini: lebih dari 553 spesies karang dan 1.500 jenis ikan. Namun festival ini mengingatkan publik bahwa kekayaan Raja Ampat tidak hanya alam, melainkan juga warisan budaya yang masih hidup dan bernapas di tengah masyarakat adat.
Fadli Zon menegaskan, budaya Indonesia bukan hanya etalase atau simbol identitas, tetapi aset nasional. Saat ini, tercatat lebih dari 2.213 warisan budaya takbenda dan jumlah itu terus bertambah setiap tahun. Ia melihat potensi besar budaya untuk berkembang menjadi industri kreatif yang mampu menciptakan nilai ekonomi baru sekaligus menjaga kearifan lokal.
“Budaya harus menjadi fondasi identitas bangsa, sekaligus mesin pertumbuhan ekonomi baru. Di forum internasional seperti APEC, sudah mulai dibicarakan pentingnya culture and creative industry sebagai bagian dari pembangunan global,” ungkapnya.
Penetapan Raja Ampat sebagai UNESCO Global Geopark pada 2023 semakin menguatkan posisi kawasan ini. Status itu bukan hanya pengakuan dunia atas keindahan geologinya, tetapi juga pada nilai ekologi dan budaya yang dikandungnya.
Selain promosi pariwisata, festival ini juga diarahkan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya melestarikan budaya dan lingkungan. Melalui keterlibatan komunitas lokal, acara ini memberi ruang bagi masyarakat untuk menjadi aktor utama dalam menjaga sekaligus menghidupkan warisan leluhur.
Dengan spirit persaudaraan dan keberlanjutan, Jejak Raja Festival Raja Ampat 2025 diharapkan tidak hanya menjadi agenda wisata tahunan, tetapi juga titik balik transformasi budaya Indonesia dari sekadar warisan menjadi sumber inspirasi dan penggerak ekonomi kreatif global.