Sumber foto: Google

Istana Pastikan Paskibraka Putri Tetap Kenakan Jilbab Saat Upacara di IKN

Tanggal: 17 Agu 2024 10:01 wib.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memastikan paskibraka putri tetap memakai jilbab saat memimpin upacara peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. Keputusan ini menjadi sorotan utama karena masalah serupa sebelumnya telah menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.Sebelumnya diberitakan, ada 18 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri Nasional 2024 yang lepas jilbab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).

Pengukuhan Paskibraka menjadi momen penting dalam rangkaian perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia di IKN Kalimantan Timur. Tidak hanya sebagai simbol pengabdian pada negara, acara ini juga menunjukkan kesatuan dalam perbedaan. Hal tersebut tercermin dari keputusan untuk tetap memperbolehkan paskibraka putri memakai jilbab sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianut.

“Adik-adik putri (paskibraka) harus (menggunakan jilbab) sebagaimana mereka mendaftar menggunakan jilbab, ya tetap digunakan,” kata Heru di Balai Kota, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (14/7/2024).

Heru menjelaskan, pada saat gladi bersih persiapan upacara di IKN pada Rabu pagi, paskibraka putri tetap menggunakan jilbab. Sebagai simbol keberagaman, pengukuhan Paskibraka di IKN Kalimantan Timur menjadi sorotan media dan masyarakat.karena keputusan saat itu paskibraka putri tidak boleh mengenakan jilbab.  

Kasetpres yang juga menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta itu memerintahkan paskibraka putri tetap mengenakan jilbab sesuai identitas mereka saat mendaftar. keputusan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan tetap memperbolehkan paskibraka putri untuk mengenakan jilbab, pemerintah memberikan sinyal positif bahwa hak-hak individu dalam beragama dan berkeyakinan akan terus dihormati dan dilindungi.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meminta maaf dan juga mengapresiasi seluruh atensi masyarakat soal pemberitaan tentang jilbab tersebut.

Sebagai negara yang dikenal dengan keberagamannya, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga harmoni antar umat beragama. Keputusan pemerintah untuk memastikan paskibraka putri tetap mengenakan jilbab di acara pengukuhan telah memberikan teladan yang baik dalam menghormati perbedaan keyakinan.

Dengan demikian, upacara pengukuhan Paskibraka di IKN Kalimantan Timur bukan hanya sekadar perayaan, namun juga menjadi refleksi dari keberagaman dan keadilan sosial di Indonesia. Keputusan untuk tetap memperbolehkan paskibraka putri memakai jilbab menjadi pesan kuat bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa, bukan sebagai alasan untuk perpecahan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved