Sumber foto: Viva.com

Israel Terancam Diboikot FIFA, Timnas Indonesia Bisa Lolos Olimpiade 2024?

Tanggal: 18 Mei 2024 18:30 wib.
Kontroversi Federation Internationale de Football Association (FIFA) kembali mencuat ketika enam negara, termasuk Palestina, Irak, Yordania, Yaman, Suriah, dan Aljazair, mendesak FIFA untuk mencopot keanggotaan Israel saat kongres tahunan diadakan di Bangkok pada Jumat, 17 Mei 2024. Desakan ini muncul setelah presiden Federasi Sepakbola Palestina (PFA), Jibril Rajoub, meminta FIFA untuk mengeluarkan Israel dari keanggotaan mereka. Konflik timbul karena kekejian militer Israel yang telah membunuh ribuan warga sipil Palestina dan mengebiri hak warga Palestina untuk bermain sepakbola.

Di tengah desakan ini, FIFA sedang berupaya meminta pendapat dari 211 negara anggota perihal wacana pendepakan Israel dari keanggotaan mereka. Sebanyak 37 negara anggota FIFA mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh militer Israel terhadap warga Palestina. Rapat darurat FIFA dijadwalkan pada 20 Juli 2024 untuk memutuskan apakah Israel akan didepak dari keanggotaan FIFA atau tidak.

Apabila FIFA memutuskan untuk memboikot Israel, ini bisa menjadi kesempatan bagi Timnas Indonesia. Israel kemungkinan akan dicoret dari beberapa turnamen yang mereka ikuti, termasuk Olimpiade 2024. Hal ini dapat membuka pintu bagi Timnas Indonesia untuk berpartisipasi dalam Olimpiade tersebut.

Namun, dampak dari kemungkinan eksklusi Israel dari FIFA bukan hanya terkait dengan keikutsertaan Timnas Indonesia dalam Olimpiade 2024. Ada implikasi lebih luas dalam hal diplomasi internasional dan situasi di Timur Tengah. Konflik antara Palestina dan Israel telah menjadi sengketa yang berkepanjangan di wilayah tersebut. Sentimen politik dan historis mempengaruhi pandangan negara-negara di seluruh dunia terhadap isu ini.

Apabila FIFA memutuskan untuk memboikot Israel, langkah tersebut tentu akan memunculkan reaksi dari pihak-pihak terkait di level internasional. Diharapkan bahwa keputusan tersebut tidak hanya didasari oleh pertimbangan politik, namun juga mengedepankan keadilan dan hak asasi manusia. Israel, sebagai anggota FIFA, juga memiliki hak untuk membela diri dan memberikan pandangannya terkait tuduhan dan desakan yang dihadapinya.

Dalam beberapa dekade terakhir, banyak negara telah memilih untuk memboikot Israel dalam berbagai bidang sebagai bentuk protes terhadap tindakan mereka terhadap warga Palestina. Protes dan tindakan boikot ini bukan hanya terbatas pada bidang olahraga, tetapi juga mencakup bidang ekonomi, politik, dan budaya. Dampak dari boikot terhadap Israel dapat melampaui sekadar urusan olahraga semata.

Dengan meningkatnya kesadaran akan isu-isu hak asasi manusia dan ketidaksetaraan di seluruh dunia, keputusan FIFA dalam menghadapi desakan dari enam negara tersebut akan menjadi perhatian utama bagi publik internasional. FIFA sebagai badan pengatur sepakbola dunia memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua anggota mematuhi aturan dan prinsip-prinsip yang dijunjung tinggi dalam dunia olahraga.

Seiring perjalanan waktu menuju rapat darurat FIFA pada Juli 2024, ketegangan terkait dengan konflik Israel-Palestina akan terus menjadi pemandangan yang memantau pengaruh FIFA dalam menyelesaikan konflik tersebut. Indonesia, sebagai salah satu negara anggota FIFA, juga dapat memainkan peran dalam memberikan pandangan terkait isu ini.

Akan sangat menarik untuk melihat perkembangan situasi ini dan bagaimana reaksi dari berbagai pihak yang terlibat dalam konflik tersebut. Tidak hanya sebagai sebuah kontroversi olahraga, tetapi juga sebagai sebuah tanda dari bagaimana olahraga dan diplomasi internasional dapat saling terkait. Semua mata akan tertuju pada keputusan FIFA dan implikasinya terhadap hubungan internasional serta peran olahraga dalam mengatasi konflik di dunia nyata.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved