Sumber foto: Google

Israel Gempur Hizbullah dengan 10 Serangan di Lebanon Utara

Tanggal: 31 Jul 2024 10:31 wib.
Militer Israel mengakui telah melancarkan sekitar 10 serangan di tujuh lokasi berbeda di Lebanon Utara yang menyasar Hizbullah pada hari Selasa (30/7). Dalam serangan udara balasan itu, seorang prajurit tewas.

   Dilansir dari AFP, Israel mengklaim telah menghantam fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah, infrastruktur teror, serta bangunan dan peluncur militer di Lebanon selatan. Serangan ini berlangsung setelah sebuah roket menyerang kota Arab Druze di Dataran Tinggi Golan pada hari Sabtu (27/7), menewaskan 12 anak berusia antara 10-16 tahun. Dataran ini merupakan wilayah yang dianeksasi oleh Israel.

Suku Druze adalah kelompok masyarakat berbahasa Arab yang tersebar di Israel, Lebanon, dan Suriah, termasuk di wilayah Golan.
Kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Majdal Shams pada hari Senin (29/7) diwarnai dengan janji bahwa Israel akan memberikan "respons keras" terhadap serangan tersebut.

Israel mengklaim bahwa roket tersebut adalah Falaq buatan Iran dan ditembakkan oleh sekutu mereka, Hizbullah. Namun, Hizbullah menyangkal tuduhan ini.

   Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon telah menyebabkan kematian 22 tentara dan 24 warga sipil di pihak Israel. Sementara itu, setidaknya 527 orang tewas di pihak Lebanon. Sebagian besar korban adalah pejuang, namun terdapat 104 warga sipil yang menjadi korban.

Kondisi di wilayah perbatasan antara Israel dan Lebanon selalu menjadi perhatian utama dalam hubungan kedua negara tersebut. Serangkaian aksi saling serang antara kedua pihak seringkali menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas, serta potensi keterlibatan pihak lain dalam pertikaian tersebut.

Konteks historis dan geopolitik di wilayah Timur Tengah membuat setiap insiden di perbatasan Israel-Lebanon menjadi peristiwa yang penting untuk dipantau. Kedua belah pihak memiliki sejarah panjang konflik dan ketegangan yang berdampak pada stabilitas regional.

   Dengan memperhatikan peristiwa ini, internasional perlu bersikap waspada terhadap perkembangan situasi di wilayah tersebut. Keterlibatan negara-negara besar, terutama kekuatan regional seperti Iran dan Suriah, juga perlu diperhitungkan dalam konteks konflik ini. Keselarasan politik dan kepentingan antara aktor-aktor regional tersebut turut menjadi faktor penentu dalam perjalanan konflik di Timur Tengah.

Penanganan yang bijaksana dari kedua belah pihak dalam menangani situasi ini tidak hanya berdampak pada stabilitas di wilayah tersebut, tetapi juga pada keamanan global. Masalah konflik teritorial di Timur Tengah tidak hanya memengaruhi kawasan tersebut, tetapi juga menimbulkan implikasi global yang luar biasa.

   Kedua belah pihak saling serang dan merespons dengan tindakan militer, konsekuensinya bisa sangat luas. Pengaruh dan efek dari aksi militer di wilayah perbatasan dapat memperburuk kondisi konflik yang sudah kompleks, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh dua negara terlibat, tetapi juga oleh masyarakat di sekitarnya serta kestabilan di wilayah lebih luas.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved