Iseng Makan Tanaman Betadine, Sejumlah Bocah Keracunan
Tanggal: 12 Feb 2025 06:46 wib.
Lima anak yang berasal dari Kampung Curug, Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, mengalami keracunan setelah diduga mengonsumsi buah dari tanaman yang dikenal dengan sebutan betadine. Insiden yang mengkhawatirkan ini terjadi pada Minggu, 9 Februari 2025, sekitar pukul 16.00 WIB. Para anak tersebut saat itu sedang bermain di halaman rumah salah satu warga setempat.
Kapolsek Bojongpicung, AKP Eriyanto, menjelaskan bahwa insiden ini bermula ketika kelima anak tersebut, yang diperkirakan sedang bersenang-senang, tanpa sengaja mencicipi buah dari tanaman yang diketahui dapat berpotensi beracun. “Dari hasil penelusuran kami, nampaknya kelima anak ini iseng ketika bermain dan mengonsumsi buah dari tanaman yang tumbuh di halaman rumah warga,” ujar AKP Eriyanto, dalam keterangannya pada Senin, 10 Februari 2025.
Adapun nama kelima anak tersebut adalah I (8 tahun), Y (7 tahun), A (9 tahun), RN (5 tahun), dan F (7 tahun). Setelah merasakan gejala keracunan seperti mual dan muntah, mereka segera dilarikan ke Puskesmas Bojongpicung untuk mendapatkan penanganan medis. Beruntung, dua di antara mereka, yakni A dan F, sudah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka mulai membaik.
Namun, untuk tiga anak lainnya, yaitu I, Y, dan RN, harus mendapatkan perawatan lebih lanjut di RSUD Cianjur karena kondisinya yang lebih serius. Hingga kini, ketiga bocah tersebut masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Melihat kejadian ini, pihak kepolisian setempat mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati terhadap tanaman yang mungkin berbahaya dan dapat menarik perhatian anak-anak. Tanaman jenis tertentu, meskipun terlihat menarik dan aman, bisa jadi menyimpan racun yang berpotensi membahayakan. Kesadaran akan potensi bahaya dari tanaman liar di lingkungan sekitar sangat penting, terutama untuk menjaga keselamatan anak-anak, yang sering kali penasaran dan tanpa sadar mencoba hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan mereka.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi orang tua dan masyarakat umum untuk lebih memperhatikan jenis tanaman yang tumbuh di sekitar rumah, serta memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai risiko yang mungkin ditimbulkan dari tanaman yang tidak dikenal. Dengan meningkatkan kesadaran ini, diharapkan insiden serupa tidak akan terulang di masa mendatang.