Inovasi Varietas Padi "Sinar Mentari" oleh Kodam I/Bukit Barisan Meningkatkan Produktivitas Pertanian
Tanggal: 2 Jul 2025 12:10 wib.
Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) mengungkapkan bahwa varietas padi yang dikenal dengan nama "Sinar Mentari", yang dikembangkan oleh Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan, memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut. Dalam sebuah pernyataan di Medan pada hari Senin, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, menyampaikan antusiasmenya terhadap pembibitan varietas ini, yang diharapkan dapat memperbanyak hasil panen yang diperoleh para petani.
"Keberadaan pembibitan yang dilakukan oleh pihak Kodam sangat kami apresiasi, karena informasi ini menunjukkan adanya prospek yang baik dalam meningkatkan jumlah produksi padi," ungkap Budi. Ia menambahkan bahwa dengan adanya riset dan pengembangan varietas "Sinar Mentari", tujuan untuk mencapai swasembada beras dapat tercapai lebih cepat. Hasil dari gabah kering panen (GKP) yang diperoleh dari program Kodam di Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan mencapai angka yang mengesankan, yaitu 10 ton per hektare, suatu pencapaian yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata sebelumnya yang hanya di kisaran enam ton per hektare.
"Dengan pengembangan varietas ini, target penyerapan gabah oleh Bulog di daerah tersebut menjadi lebih mudah untuk dicapai," lanjutnya. Selain itu, Bulog juga aktif menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah serta berbagai elemen terkait lainnya, termasuk bintara pembina desa dan gabungan kelompok tani (gapoktan), untuk lebih mendukung program ini.
Budi menghimbau agar para petani di sekitar Medan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjual gabah mereka ke Bulog, yang telah menetapkan harga beli sebesar Rp6.500 per kilogram. Kebijakan harga ini merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025, yang merupakan perubahan dari kebijakan sebelumnya mengenai harga pembelian pemerintah dan penetapan harga gabah serta beras.
Sebelumnya, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto juga menjelaskan bahwa panen serentak ini dilakukan di seluruh jajaran Kodam I/BB, dan hasil panen dari kegiatan tersebut direncanakan akan dimanfaatkan sebagai bibit untuk ditanam di daerah-daerah lainnya di Sumatera Utara. "Kondisi tanah dan iklim di Serdang Bedagai sangat mendukung untuk pengembangan varietas "Sinar Mentari". Dengan potensi hasil yang bisa menembus angka 10 ton per hektare, kami berharap para petani semakin termotivasi untuk memperluas lahan pertanian mereka," jelas Rio.
Lebih lanjut, Rio menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata dari sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia sangat optimis bahwa keberhasilan dalam uji coba varietas padi "Sinar Mentari" ini akan memberikan alternatif yang unggul dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor pertanian di masa depan.