Inovasi Teknologi di PT Pos: Robotik dan AI Meningkatkan Efisiensi hingga 42%
Tanggal: 6 Jul 2025 10:42 wib.
PT Pos Indonesia kini tengah bertransformasi dengan memanfaatkan teknologi canggih yang diwakili oleh sistem robotik dan kecerdasan buatan (AI). Inovasi ini diharapkan dapat menghasilkan efisiensi yang signifikan, mencapai angka 42 persen dalam proses logistik perusahaan yang berstatus sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Pos Indonesia, Prasabri Pesti, menjelaskan bahwa penerapan teknologi terbaru tersebut meliputi sistem pemilahan barang otomatis (robotic sorting) dan pelabelan otomatis (auto labelling). Kedua inovasi ini menjadi komponen vital dalam upaya perusahaan untuk bersaing secara efektif di pasar global dan mengoperasikan layanan logistik yang lebih efisien serta menguntungkan.
"Keberhasilan implementasi robotik dan AI dalam pemilahan serta pelabelan barang telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi operasional kita hingga 42 persen," ungkap Prasabri saat memberikan keterangan pers di Bandung pada Sabtu.
Sejak tahun 2023, PT Pos Indonesia telah mulai menerapkan metode robotic sorting untuk proses pemilahan paket yang dibedakan berdasarkan tujuan pengiriman, diikuti dengan sistem pelabelan otomatis. Menurut Prasabri, penerapan teknologi ini tidak hanya berdampak pada penghematan biaya operasional tetapi juga meningkatkan ketepatan waktu pengiriman barang kepada pelanggan.
Lebih lanjut, Prasabri membagikan kabar gembira bahwa pendapatan dari sektor logistik PT Pos Indonesia terus meningkat. Dari hanya 12 persen di tahun 2022, porsi pendapatan tersebut diproyeksikan naik menjadi 41 persen pada akhir tahun 2024. Hal ini menunjukkan semakin pentingnya efisiensi dalam proses pemilahan, pelabelan, dan pengiriman barang.
Dalam penjelasannya, Prasabri juga mencatat bahwa penggunaan alat bantu robot dalam pemilahan paket telah mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia hingga 30 persen, sekaligus meningkatkan kecepatan pemilahan hingga 2,5 kali lebih cepat dibanding cara manual.
Saat ini, PT Pos Indonesia memiliki 150 robot sortir yang beroperasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan rencananya juga di Yogyakarta. Robot tersebut mampu melakukan pemilahan hingga 18.000 paket dalam satu jam dengan tingkat kesalahan yang sangat rendah, yaitu hanya 0,7 kesalahan per satu juta paket.
"Kami merencanakan untuk terus mengotomatiskan setiap lini operasional kami, tentunya dengan mengacu pada roadmap pengelolaan sumber daya manusia. Kami memahami bahwa ini membutuhkan tahap persiapan untuk mengalihkan tugas pegawai dari sorting dan labeling ke peran baru yang lebih strategis," ucap Prasabri.
Lebih jauh, Prasabri menekankan pentingnya penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle) baik untuk armada roda empat maupun roda dua. Saat ini, PT Pos Indonesia sudah memiliki lebih dari 1.200 kendaraan roda empat dan lebih dari 13.000 sepeda motor. Berdasarkan analisis yang dilakukan, penggunaan kendaraan listrik ini dapat mengurangi biaya operasional hingga 40 persen.
Namun, tantangan yang harus dihadapi adalah menemukan kendaraan listrik yang memiliki ketahanan tinggi dan dapat beroperasi secara maksimal dalam penggunaan harian yang intensif. PT Pos Indonesia memiliki rencana ambisius untuk mengkonversi seluruh armadanya menjadi kendaraan listrik secara bertahap, dimulai pada tahun 2030.
"Penggunaan kendaraan listrik dapat membantu mengurangi biaya bahan bakar hingga 70 persen dan biaya pemeliharaan kendaraan hingga 30 persen," tutup Prasabri, menunjukkan harapannya akan masa depan yang lebih efisien dan berkelanjutan untuk PT Pos Indonesia.