Sumber foto: Google

Inovasi Energi Pertamina Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Desa Uma Palak Lestari Bali

Tanggal: 13 Mei 2025 22:41 wib.
Tampang.com | Kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia selama musim kemarau 2023 membawa dampak besar bagi sektor pertanian. Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa 27.000 hektar lahan padi terdampak kekeringan, dengan 2.269 hektar mengalami gagal panen. Salah satu daerah yang merasakan dampaknya adalah Desa Uma Palak Lestari di Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, Bali.

Tantangan Kekeringan dan Upaya Warga Desa Uma Palak

I Made Darayasa, seorang petani di desa tersebut, menyampaikan bahwa sistem irigasi tradisional Bali, yakni subak, terancam kekurangan air selama musim kemarau. "Dampaknya produksi padi menurun, bahkan bisa gagal panen," ungkapnya. Subak adalah sistem irigasi yang telah diwariskan turun-temurun dan dikelola secara adat oleh masyarakat Bali.

Namun, para petani di Desa Uma Palak tidak tinggal diam. Mereka bekerja sama dengan Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai Pertamina Patra Niaga untuk mencari solusi atas masalah kekeringan ini. Bersama Pertamina, mereka mengimplementasikan teknologi baru yang mampu mengatasi tantangan tersebut.

Solusi Inovatif: Sistem Pengairan Berbasis Teknologi

Melalui sistem pengairan berbasis teknologi yang dikenal dengan nama SIUMA (Suplai Energi Manajemen Irigasi Uma Palak), para petani berhasil meningkatkan efisiensi irigasi. SIUMA menggunakan sensor kelembapan tanah berbasis Internet of Things (IoT) yang terkoneksi langsung dengan grup WhatsApp petani. Hal ini memungkinkan petani untuk mengatur irigasi secara real-time.

Selain itu, program ini juga menyediakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 21 kWp dan mikrohidro, yang membantu menekan biaya operasional sistem pengairan. Menariknya, mikrohidro yang diterapkan menggunakan limbah non-B3 berupa gulungan selang bekas dari mobil distribusi avtur AFT Pertamina Ngurah Rai.

Desa Energi Berdikari (DEB) Meningkatkan Ketahanan Pangan

Program ini merupakan bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari (DEB) yang digagas Pertamina. Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menjelaskan bahwa Desa Uma Palak Lestari merupakan salah satu dari 172 DEB yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 31 DEB fokus pada tema ketahanan pangan, termasuk yang ada di desa ini.

"Pemanfaatan energi terbarukan di DEB Uma Palak Lestari juga berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 27,3 ton CO2 ekuivalen per tahun," ujar Fadjar. Selain itu, 408 petani, termasuk 24 perempuan petani, merasakan manfaat langsung dari program ini. Manfaat yang dirasakan meliputi akses ke energi terbarukan (EBT), pelatihan pertanian organik, dan peningkatan peluang ekonomi melalui pengembangan wisata dan produk pertanian.

Peningkatan Produktivitas dan Ekonomi Desa

Program DEB di Desa Uma Palak telah berhasil meningkatkan produksi padi organik sebanyak 2,3 kali lipat, dari 5,1 ton per hektar menjadi 7,5 ton per hektar. Kini, seluas 5 hektar sawah padi organik dikelola secara berkelanjutan, dengan omzet mencapai Rp 476 juta per tahun. Warga desa juga memanfaatkan traktor elektrik untuk mengolah sawah, yang mengurangi biaya operasional dari semula Rp 25.000 per are menjadi Rp 15.000 per are.

Tidak hanya itu, Desa Uma Palak kini juga berkembang menjadi kawasan ekowisata edukatif. Dengan fasilitas ruang terbuka hijau, jalur jogging, area kafe, dan camping ground, desa ini mampu mendatangkan 72.000 wisatawan per tahun, yang menambah pendapatan warga desa sebesar Rp 64 juta per tahun.

Pertamina Mendukung Transisi Energi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Program DEB ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk mendukung transisi energi dan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB), khususnya TPB 2 (Tanpa Kelaparan), TPB 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dan TPB 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui inisiatif berbasis komunitas yang berdampak langsung.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved