Inisiatif Keamanan: 500 Kampung di Surabaya Aktifkan Siskamling untuk Cegah Curanmor
Tanggal: 27 Mei 2025 11:07 wib.
Tampang.com | Sebanyak 500 kampung di Surabaya diharapkan menjadi contoh dalam menerapkan kembali sistem keamanan lingkungan atau Siskamling, yang juga dilengkapi dengan pemasangan kamera CCTV. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tingginya angka pencurian kendaraan bermotor yang terjadi di kota tersebut.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser, mengungkapkan bahwa saat ini kesadaran masyarakat di ratusan kampung tersebut mulai meningkat untuk menerapkan Siskamling. Peningkatan kesadaran ini diakibatkan oleh maraknya kejadian pencurian yang dirasakan banyak warga. Namun, Fikser juga mengakui bahwa terdapat sejumlah kendala dalam pelaksanaan program ini, terutama terkait dengan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya merencanakan untuk menggunakan layanan Command Center 112. "Kami berharap saat terjadi suatu insiden, masyarakat dapat segera menghubungi kami, dan aparat bisa bertindak cepat ke lokasi kejadian," jelas Fikser dalam keterangannya pada Selasa (26/5/2025). Selain itu, Fikser menambahkan bahwa masyarakat juga akan mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya serta anggota Polri dan TNI dalam melaksanakan program ini.
Saat ini, pihaknya sedang menyusun prosedur operasional standar (SOP) untuk pelaksanaan inisiatif ini. "Kami mengambil inspirasi dari program 'Kampung Tangguh' yang sebelumnya sukses menangani berbagai permasalahan selama masa pandemi COVID-19," ujarnya. Rencananya, program di Kampung Tangguh ini akan diimplementasikan secara bertahap dimulai dari 500 RW yang dipilih sebagai percontohan, dengan harapan agar konsep ini nantinya bisa diterapkan di seluruh kampung di Surabaya.
Dari data yang tersedia, saat ini ada sekitar 1.300 RW di Surabaya, dan Pemkot tidak hanya mendorong warga untuk mengaktifkan Siskamling, tetapi juga melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan.
Sementara itu, Camat Pabean Cantian, Muhammad Januar Rizal, mencatat adanya peningkatan kasus pencurian kendaraan bermotor di wilayahnya. Data dari 2024 menunjukkan terdapat 34 kasus pencurian dan, dari Januari hingga Mei 2025, tercatat 18 kasus. "Untuk mengurangi angka kejahatan ini, kami berkoordinasi secara rutin dengan tiga pilar, yaitu Kapolsek, Danramil, dan perangkat wilayah seperti RT/RW," tuturnya.
Setiap malam, warga di wilayah RW juga diharuskan untuk aktif dalam menjaga lingkungan mereka. Selain itu, Rizal telah menetapkan program wajib lapor bagi tamu yang datang dalam waktu 1x24 jam, serta melakukan pemasangan CCTV di lokasi-lokasi yang dianggap rawan diakses oleh pelaku kejahatan.
Sistem pemantauan CCTV ini akan diletakkan di balai RW sehingga bisa dipantau secara langsung oleh masyarakat. "CCTV bukan hanya berfungsi sebagai alat dokumentasi pascakejadian, tetapi juga berperan penting dalam pencegahan dini. Gerakan yang mencurigakan bisa langsung dipantau dan ditindaklanjuti," tambah Rizal.
Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman, serta mencegah tindak kejahatan di wilayah Surabaya. Dengan adanya kerjasama antara warga, pihak keamanan, dan pemerintah setempat, diharapkan angka kejahatan khususnya pencurian kendaraan bermotor bisa ditekan secara signifikan.