Ini Dia Alasan Guru Tidak Mengajar Hampir Sebulan Di Daerah Nias: Bobby Nasution Soroti Pemerataan Pengajar
Tanggal: 22 Jan 2025 11:06 wib.
Kontroversi mengenai guru SD di Nias yang absen mengajar selama hampir sebulan mendapat sorotan dari Bobby Nasution, yang merupakan Gubernur terpilih Sumatra Utara. Salah satu alasan yang diduga menjadi penyebab absennya para guru adalah akses menuju sekolah yang sulit. Hal ini mendorong Bobby untuk memastikan distribusi guru di Kabupaten Nias, yang merupakan salah satu daerah tertinggal di Sumatra Utara, merata.
Menurut Bobby, distribusi guru di Sumatra Utara belum merata, bahkan ada beberapa wilayah yang memiliki surplus guru. Hal ini menjadi perhatian serius karena menurutnya, guru merupakan elemen yang paling krusial dalam pendidikan. Ia mencontohkan bahwa di daerahnya, Medan, terdapat kelebihan guru hingga ada yang mengajar di sekolah swasta, sementara di daerah lain terdapat kekurangan tenaga pengajar. Masalah ini menjadi terungkap saat dirinya berkampanye di wilayah Nias.
Dalam upaya menyelesaikan permasalahan ini, Bobby telah merencanakan program untuk mendorong kemajuan Kabupaten Nias. Ia menyebut bahwa persoalan yang dihadapi Nias mencakup bidang pendidikan, infrastruktur, kesehatan, pertanian, dan ketahanan pangan. Dari tujuh daerah tertinggal di Pulau Sumatera, empat di antaranya berasal dari Sumatra Utara, termasuk kepulauan Nias. Oleh karena itu, Bobby ingin menjadikan Nias sebagai daerah yang tidak lagi tertinggal di Indonesia.
Video curhatan seorang siswa SD di Nias yang tidak dapat belajar selama hampir sebulan karena absennya guru telah menjadi viral. Dalam video tersebut, terlihat suasana kelas yang sepi, dengan siswa-siswa yang siap belajar namun tanpa kehadiran guru. Para siswa merasa kehilangan semangat untuk berangkat ke sekolah. Video tersebut diunggah oleh seorang siswa melalui platform media sosial TikTok dengan akun @Risman_lase_.
Menurut keterangan dalam video, guru hanya datang ke sekolah untuk memukul lonceng, namun kemudian meninggalkan para siswa tanpa memberikan pelajaran. Hal tersebut membuat para siswa merasa kecewa dan kehilangan motivasi. Bahkan, dalam keterangan dalam video tersebut disebutkan bahwa sekolah tersebut sudah berlangsung selama hampir sebulan tanpa kehadiran guru. Sekolah tersebut diketahui bernama SDN No 078481 Uluna'ai Hiligo'o Laowo Hilimbaruzo Idanogawo, Kabupaten Nias.
Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa, telah melakukan pemeriksaan terhadap para tenaga pengajar di sekolah tersebut. Menurutnya, sekolah tersebut memiliki sembilan guru yang terdiri dari guru ASN, PPPK, dan guru tidak tetap. Setelah video curhatan siswa viral di media sosial, para guru yang terlibat dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Kharisman juga menjelaskan bahwa sekolah tersebut terletak di salah satu dusun terisolir yang jaraknya 8,5 kilometer dari desa. Akses menuju sekolah dapat dilalui dengan jalan kaki selama dua jam. Para guru dapat memilih jalur lain namun harus melewati bukit terjal. Selain itu, akses menuju sekolah juga dapat dilalui melalui Desa Soroma'asi Kecamatan Ulugawo dengan rute 4 km jalan perkerasan batu dengan kontur berbukit-bukit terjal, serta jalan tanah sejauh 4 km.
Menurut Kharisman, para guru seringkali absen karena akses yang sulit, terutama saat terjadi banjir di sungai yang harus mereka lewati, atau saat harus melalui jalur terjal yang tersisa. Hal ini mengakibatkan para guru terhambat dalam melakukan perjalanan menuju sekolah. Instruksi tambahan: Informasi tambahan tentang kondisi sekolah, permasalahan infrastruktur di daerah tersebut, dan upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut bisa ditambahkan untuk memperkaya artikel tersebut. Juga, memberikan sudut pandang dari berbagai pihak terkait, seperti para siswa, orang tua, dan pemerintah setempat agar pembaca memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang masalah ini.