Indonesia Siap Mengguncang Industri Fesyen Global dengan Kekayaan Budaya

Tanggal: 4 Agu 2025 11:39 wib.
Industri fesyen di Indonesia dipandang memiliki prospek luar biasa untuk bersaing di arena internasional. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh tren dan inovasi yang terus berkembang, tetapi juga didorong oleh keberagaman budaya yang menginspirasi setiap karya yang dihasilkan. Keberadaan warisan budaya lokal menjadi fondasi yang kuat dalam menciptakan produk fesyen yang unik dan menarik perhatian dunia.

Ramon Galicia, penerbit majalah VOGUE Filipina, mengungkapkan bahwa kekuatan utama dalam dunia fesyen Indonesia terletak pada sektor tekstil dan kain yang beragam dan hidup. “Apa yang membuat saya terkesan dengan Indonesia adalah kekayaan tekstil dan kain yang dimilikinya. Ini adalah sebuah keunggulan yang tidak dimiliki oleh banyak negara. Kreativitas dapat berkembang pesat ketika bahan baku melimpah. Dengan sumber daya ini, para desainer dapat mengembangkan ide-ide mereka dari nol,” ungkap Galicia dalam acara diskusi bertajuk “Building an Asia-Connected Fashion Ecosystem: From Indonesia to the World” yang diadakan di Jakarta dan dihadiri oleh sejumlah pelaku industri fesyen internasional pada hari Senin.

Lebih jauh, Galicia menyoroti bahwa setiap provinsi di Indonesia memiliki teknik dan motif kain yang sangat khas. Hal ini membuka banyak peluang untuk kolaborasi yang inovatif dan pengembangan produk yang dapat merambah pasar global. Diakui bahwa dengan banyaknya keberagaman dalam teknik pembuatan kain, desainer memiliki ruang luas untuk berkreasi.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Bettina von Schlippe, penerbit VOGUE Singapura. Ia menekankan pentingnya membangun ekosistem yang mendukung kerja sama antara negara dan sektor yang berbeda. “Hanya melihat angka tanpa mengaplikasikan aksi nyata tidak cukup. Kita harus lebih banyak berinteraksi dan menjalin koneksi. Kolaborasi menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan,” tegas von Schlippe.

Sementara itu, Thresia Mareta, penasihat Jakarta Fashion and Food Festival 2025 serta pendiri LAKON Indonesia, menekankan bahwa para pelaku fesyen di Tanah Air masih memerlukan banyak persiapan untuk dapat bersaing di tingkat global. Menurutnya, peningkatan kualitas produk adalah syarat yang sangat penting. “Saya percaya bahwa untuk berbicara di pasar internasional, Indonesia masih perlu melakukan banyak persiapan. Misi utama kita adalah meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan,” ucap Thresia.

Diskusi yang berlangsung tersebut merupakan bagian dari kampanye LAKON Indonesia yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mengangkat warisan budaya lokal melalui pendekatan yang lebih kontemporer. Kampanye ini juga diwujudkan melalui kolaborasi khusus antara desainer muda Prancis, Victor Clavelly, dan seniman CGI, Héloïse Bouchot. Kerjasama ini menandai harmonisasi antara tradisi dan inovasi dalam ekosistem fesyen Asia yang semakin saling terhubung.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved