Indonesia Perkuat Diplomasi Budaya dan Industri Kreatif Bersama Korea Selatan
Tanggal: 29 Agu 2025 07:44 wib.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, melakukan kunjungan resmi ke Republik Korea sebagai bagian dari langkah strategis untuk memperkuat diplomasi budaya dan mengembangkan kerja sama di sektor industri kreatif. Kunjungan ini bertepatan dengan forum Asia-Pacific Economic Cooperation High-Level Dialogue on Cultural & Creative Industries (APEC HLD CCI), sebuah pertemuan bergengsi yang menjadi wadah bagi negara-negara di kawasan Asia-Pasifik untuk membahas potensi besar industri kreatif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi global sekaligus mempererat hubungan antarbangsa.
Dalam keterangan persnya, Menteri Fadli menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan KBRI Seoul yang berperan penting dalam menyukseskan kehadiran Indonesia di forum tersebut. Ia menegaskan bahwa kolaborasi erat antara Kementerian Kebudayaan dan perwakilan diplomatik Indonesia di Korea Selatan menjadi kunci bagi terwujudnya promosi budaya yang efektif. Lebih jauh, ia juga menekankan pentingnya membangun kemitraan yang berkelanjutan, tidak hanya dalam konteks pertukaran seni dan budaya, tetapi juga melalui industri kreatif yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.
Kedatangan Menteri Fadli di Seoul disambut hangat oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea, Cecep Herawan, beserta jajaran diplomat KBRI. Kehadiran Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Amaliah Fitriah, juga memperkuat nuansa kerja sama dalam bidang pendidikan, seni, dan pertukaran budaya. Jamuan makan siang yang digelar menjadi momen penting untuk membahas berbagai inisiatif dan rencana ke depan, termasuk memperkuat jejaring dengan komunitas diaspora Indonesia di Korea Selatan yang memiliki peran signifikan dalam memperkenalkan budaya Nusantara di kancah internasional.
Dalam dialog tersebut, berbagai gagasan strategis turut dibicarakan, mulai dari pengembangan diplomasi budaya yang lebih terstruktur, pemanfaatan peluang kolaborasi kreatif lintas negara, hingga upaya memperluas panggung bagi para pelaku industri kreatif Indonesia agar semakin dikenal di Korea Selatan. Menbud Fadli menekankan bahwa diplomasi budaya tidak boleh berhenti hanya pada tataran simbolik atau seremonial, melainkan harus memberikan dampak nyata terhadap pembangunan industri kreatif nasional sekaligus memperkuat posisi identitas budaya Indonesia di mata dunia.
Kunjungan kerja ini menandai momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan keseriusan dalam menjadikan kebudayaan sebagai instrumen diplomasi yang strategis. Dengan dinamika global yang terus berubah, kebudayaan bukan hanya dilihat sebagai warisan masa lalu, tetapi juga sebagai modal sosial dan ekonomi yang mampu menjadi jembatan antarnegara. Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan ingin memastikan bahwa diplomasi budaya hadir secara inklusif, berkelanjutan, dan mampu menjawab tantangan zaman, sekaligus memperluas jangkauan budaya Nusantara ke berbagai belahan dunia.
Turut mendampingi Menteri Fadli dalam kunjungan ini adalah Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah Tjahjani Dwirini Retno Astuti, serta Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri, Anindita Kusuma. Kehadiran para pejabat tinggi ini memperlihatkan bahwa agenda diplomasi budaya yang dibangun tidak semata bersifat seremoni, melainkan dirancang dengan dukungan penuh dari berbagai lini Kementerian Kebudayaan agar dapat menghasilkan kerja sama yang konkret dengan Republik Korea.
Kunjungan kenegaraan tersebut sekaligus menjadi bagian dari strategi besar Indonesia untuk terus meningkatkan kehadiran budaya di panggung internasional, memperkuat diplomasi lintas sektor, serta membangun jejaring kreatif yang mampu memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat Indonesia dan Korea Selatan. Dengan langkah ini, Indonesia menegaskan posisinya sebagai negara yang tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga siap berkolaborasi melalui industri kreatif di tengah persaingan global.