Indonesia Perketat Keamanan Wisata Selam Lewat Program “Diving Safety 1000 Initiatives” di Raja Ampat
Tanggal: 12 Agu 2025 11:25 wib.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperkuat standar keselamatan wisata selam di Indonesia melalui program pelatihan nasional bertajuk Diving Safety 1000 Initiatives. Gelaran terbaru diadakan di Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang terkenal sebagai surga bawah laut kelas dunia. Kegiatan ini menjadi pelatihan ke-8 dari rangkaian nasional yang sebelumnya telah menyentuh berbagai destinasi seperti Banten, Kepulauan Seribu, Labuan Bajo, Bali, Manado, Maratua, dan Gili Matra.
Asisten Deputi Pengembangan Produk Pariwisata Kemenpar, Itok Parikesit, menjelaskan bahwa pelatihan di Raja Ampat berlangsung pada 4–6 Agustus 2025 di Aula Dolphin Cottage, Waisai. Kolaborasi dengan Divers Alert Network (DAN) dan Professional Association of Diving Instructors (PADI) memastikan materi yang diberikan sesuai standar internasional. Sebanyak 150 peserta yang merupakan garda terdepan wisata selam mulai dari kapten kapal, kru, pemandu selam, hingga staf resort—ikut serta dalam pelatihan intensif ini.
Peserta mendapat pembekalan keterampilan keselamatan menyelam, termasuk penanganan darurat, pertolongan pertama, Basic Life Support (BLS), dan Emergency Oxygen Provider. Mereka juga dilatih melakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) serta penggunaan oksigen murni sebagai penanganan awal bagi penyelam yang mengalami kecelakaan. Untuk mendukung praktik di lapangan, peserta dibekali paket peralatan keselamatan berupa tabung oksigen dan kotak P3K.
Selain edukasi, DAN juga menyalurkan bantuan 10 unit regulator oksigen untuk Raja Ampat. Bantuan ini merupakan bagian dari distribusi bertahap 1.000 unit regulator ke berbagai destinasi wisata selam di Indonesia sebagai bentuk kampanye keselamatan nasional. Langkah ini diharapkan memperkuat kesiapan fasilitas di lokasi-lokasi yang menjadi pusat aktivitas selam.
Raja Ampat, yang termasuk dalam 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), menjadi fokus penting karena keindahan alam bawah lautnya menarik wisatawan dari seluruh dunia. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan wisatawan adalah prioritas utama. Menurutnya, potensi besar wisata selam di Indonesia harus diimbangi dengan standar keamanan tinggi agar manfaat ekonominya dapat dirasakan masyarakat tanpa mengorbankan keselamatan penyelam.
Upaya ini sejalan dengan nota kesepahaman antara Kemenpar dan DAN untuk mewujudkan Indonesia sebagai destinasi wisata selam yang aman (Indonesia as a Safe Diving Destination). Program seperti Diving Safety 1000 Initiatives bukan hanya meningkatkan kompetensi pelaku wisata selam, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai tujuan wisata yang berkualitas, aman, dan berkelanjutan.