Indonesia dan Turkiye Jalin Kerja Sama Pertahanan dengan Pembelian 48 Jet Tempur Kaan

Tanggal: 13 Jun 2025 11:29 wib.
Pemerintah Turkiye baru-baru ini mengumumkan kesepakatan strategis dengan Indonesia terkait ekspor 48 unit jet tempur terbaru, yakni Kaan. Pada Rabu, 11 Juni 2025, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan hal ini dalam sebuah unggahan di platform sosial media X, di mana ia menggambarkan Indonesia sebagai negara sahabat dan saudara yang penting bagi Turkiye.

Erdogan menegaskan bahwa kesepakatan ini merupakan bagian dari perjanjian yang lebih luas antara kedua negara. "Sebanyak 48 jet tempur Kaan akan diproduksi di Turkiye dan kemudian diekspor ke Indonesia," tulisnya. Proyek ini memiliki nilai yang cukup fantastis, yaitu sekitar 10 miliar dollar AS, setara dengan Rp 162 triliun, dan mencakup seluruh siklus produksi dan pengiriman pesawat tempur generasi kelima ini selama periode waktu sepuluh tahun.

Terlebih lagi, perjanjian ini juga mencakup aspek transfer teknologi, yang berarti Indonesia akan mendapatkan pengetahuan dan kemampuan untuk berkontribusi dalam produksi jet Kaan. "Kapabilitas dalam negeri Indonesia juga akan dimanfaatkan dalam produksi jet tempur ini," tambah Erdogan tanpa menjelaskan lebih rinci mengenai bentuk kolaborasi tersebut.

Jet tempur Kaan sendiri dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI), dan pesawat ini telah melakukan penerbangan perdananya pada Februari 2024. Pada proyek ini, Turkiye memanfaatkan teknologi modern untuk menciptakan pesawat yang diharapkan akan memenuhi standar militer canggih dan dapat diandalkan.

Awalnya, jet Kaan dilengkapi dengan jenis mesin yang sama dengan F-16, namun dalam waktu dekat, Turkiye berencana untuk mengganti mesin tersebut dengan produk buatan dalam negeri, sehingga meningkatkan kemandirian dalam industri pertahanan mereka. Selain itu, Kaan juga merupakan inovasi terbaru dari sektor pertahanan Turkiye yang sebelumnya telah dikenal melalui produk drone unggulan, seperti Bayraktar.

Pada tahun 2024, sektor pertahanan Turkiye mencatatkan total pendapatan ekspor sebesar 7,1 miliar dollar AS, meningkat sebesar 1,6 miliar dollar AS dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika kesepakatan ini terlaksana sepenuhnya, ini akan menjadi salah satu kontrak ekspor pertahanan terbesar yang pernah ada antara Indonesia dan pembuat senjata dari luar, mengesampingkan mitra-mitra tradisional seperti Amerika Serikat dan Rusia.

Perkembangan ini menunjukkan adanya pergeseran dalam industri pertahanan dunia, di mana negara-negara seperti Turkiye mulai menjalin kerja sama dengan negara-negara di Asia Tenggara. Dalam konteks ini, pembelian jet tempur Kaan oleh Indonesia dapat dilihat sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara nasional tanpa bergantung sepenuhnya pada penyedia senjata tradisional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved