Sumber foto: Google

Indonesia dan Prancis Perkuat Kemitraan Strategis, Prabowo-Macron Saksikan Penandatanganan 21 Kesepakatan

Tanggal: 29 Mei 2025 23:08 wib.
Jakarta, Tampang.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Rabu (28/5/2025), menyaksikan penandatanganan dan pengumuman 21 dokumen kesepakatan usai pertemuan bilateral mereka di Istana Merdeka, Jakarta. Kesepakatan-kesepakatan ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperdalam kemitraan strategis di berbagai sektor, mulai dari deklarasi bersama, kerja sama antar pemerintah (G-to-G), antar lembaga (P-to-P), kemitraan swasta (B-to-B), hingga pengumuman kerja sama antar bank sentral.

Awalnya, kedua kepala negara mengadopsi empat deklarasi bersama yang menjadi pijakan visi jangka panjang dan kontribusi bersama terhadap perdamaian serta kebudayaan dunia.


Empat Deklarasi Bersama Kunci:


Deklarasi Bersama untuk Pengembangan Kemitraan Strategis Indonesia–Prancis hingga 2050 (Joint Vision 2050): Menetapkan peta jalan kerja sama jangka panjang kedua negara.
Deklarasi Bersama untuk Strategi di Bidang Kebudayaan antara Indonesia dan Prancis: Memperkuat pertukaran dan kolaborasi budaya.
Deklarasi Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara: Menunjukkan komitmen bersama terhadap perdamaian di Timur Tengah.
Pernyataan Bersama antara Presiden Republik Indonesia dan Presiden Republik Prancis.



Sebelas Deliverables Resmi Ditandatangani:

Selain deklarasi, 11 dokumen deliverables resmi ditandatangani, yang terdiri dari 10 kesepakatan G-to-G dan satu kesepakatan P-to-P.

Kerja Sama Antarpemerintah (G-to-G) mencakup berbagai sektor penting:


Peningkatan Kapasitas Diplomatik: Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Muda urusan Frankofoni dan Kemitraan Internasional Prancis.
Pertukaran dan Pelindungan Bersama Informasi Rahasia dan Dilindungi dalam Bidang Pertahanan (MPCIA): Ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis.
Pertahanan Strategis: Ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, menandakan penguatan kolaborasi militer.
Pertanian: Ditandatangani oleh Menteri Pertanian RI dan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Kedaulatan Industri dan Digital Prancis.
Mineral Kritis dan Metal: Ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI dan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Kedaulatan Industri dan Digital Prancis, krusial untuk industri masa depan.
Kehutanan Berkelanjutan: Ditandatangani oleh Menteri Kehutanan RI dan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Kedaulatan Industri dan Digital Prancis.
Ekonomi Kreatif: Ditandatangani oleh Menteri Ekonomi Kreatif RI dan Menteri Kebudayaan Prancis.
Kebudayaan: Ditandatangani oleh Menteri Kebudayaan RI dan Menteri Kebudayaan Prancis.
Pengelolaan Risiko Bencana: Ditandatangani oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Menteri Muda urusan Frankofoni dan Kemitraan Internasional Prancis.
Transportasi: Ditandatangani oleh Menteri Perhubungan RI dan Menteri Muda urusan Frankofoni dan Kemitraan Internasional Prancis.


Sementara itu, satu kesepakatan P-to-P (antarlembaga) yang ditandatangani adalah Kerja Sama di Bidang Pengembangan Ekosistem Olahraga Kuda antara PORDASI dan sejumlah institusi berkuda terkemuka Prancis seperti IFCE, FFE, France Galop, hingga AFASEC.


Lima Kerja Sama Strategis dalam Sesi Showing:

Selain penandatanganan, lima kerja sama strategis juga dipamerkan dalam sesi showing di hadapan kedua kepala negara, yang sebagian besar melibatkan kemitraan swasta (B-to-B) dan kolaborasi investor:


Badan Gizi Nasional (BGN) dan Danone: Mendukung upaya peningkatan gizi nasional.
Danantara, Indonesia Investment Authority (INA), dan Eramet: Kerja sama mineral kritis untuk ekosistem kendaraan listrik dan hilirisasi nikel.
PT. RGE Indonesia dan TotalEnergies: Pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya dan penyimpanan energi baterai untuk transisi energi.
PT Citra Bonang dan Lesaffre: Perluasan fasilitas produksi ragi untuk memperkuat rantai pasok ketahanan pangan.
PT SMI, PT PLN, dan HDF: Pengembangan proyek hidrogen hijau di Indonesia Timur untuk mendorong energi bersih.


Sebagai pelengkap, Bank Indonesia dan Banque de France juga sepakat menjalin kerja sama, menandai penguatan hubungan finansial kedua negara.

Kunjungan Presiden Macron ini menandai babak baru dalam hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan Prancis, dengan harapan membawa dampak positif signifikan bagi pembangunan kedua negara.


Menurut Anda, dari berbagai kesepakatan yang ditandatangani, mana yang memiliki potensi dampak paling besar bagi masa depan hubungan Indonesia dan Prancis?
Copyright © Tampang.com
All rights reserved