Indeks Demokrasi Indonesia Turun, Jokowi Bilang Gini
Tanggal: 20 Jul 2024 05:55 wib.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons laporan indeks demokrasi di Indonesia yang menurun selama masa pemerintahannya dengan sikap optimis. Menurutnya, demokrasi di Tanah Air masih dalam keadaan baik, sebagaimana yang dilaporkan oleh laporan-laporan internasional. Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menghambat kebebasan berpendapat, mengutip kasus-kasus di mana masyarakat bebas mengkritik dan bahkan memaki presiden.
Dalam pernyataannya, Jokowi menegaskan bahwa masyarakat memiliki kebebasan untuk berorganisasi dan berserikat tanpa adanya hambatan dari pemerintah. Bahkan, ia menyebut bahwa setiap hari pemerintah mendengar kritik dan makian terhadap presiden, serta tindakan bullying terhadap kepala negara. Hal ini menjadi sebuah indikasi bagi Jokowi bahwa kebebasan berpendapat di Indonesia masih terjaga dengan baik.
Namun, sejumlah lembaga internasional mencatat penurunan kualitas demokrasi di Indonesia sejak kepemimpinan Jokowi. Menurut data yang dirilis oleh Freedom House, indeks demokrasi Indonesia menurun dari 62 poin ke 53 poin pada periode 2019-2023. Penurunan ini menjadi perhatian serius karena menunjukkan adanya masalah dalam sistem demokrasi di Indonesia.
Selain itu, Lembaga Reporters Without Borders (RSF) juga mengungkapkan adanya penurunan kualitas kebebasan pers di Indonesia. Skor kebebasan pers Indonesia turun dari 63,23 poin pada 2019 menjadi 54,83 poin pada 2023. Hal ini mengindikasikan adanya pembatasan terhadap kebebasan media dalam melakukan tugas jurnalistik, yang dapat berdampak negatif pada transparansi informasi dan kebebasan berekspresi masyarakat.
Data-data tersebut menunjukkan bahwa meskipun Jokowi menganggap demokrasi di Indonesia baik-baik saja, laporan dari lembaga internasional menggambarkan gambaran yang bertolak belakang. Perbedaan persepsi ini menjadi bahan evaluasi penting bagi pemerintah dalam memperbaiki sistem demokrasi dan kebebasan berpendapat di Indonesia.
Dengan adanya penurunan indeks demokrasi dan kebebasan pers, pemerintah perlu melakukan analisis mendalam terkait penyebab-penyebab dari penurunan tersebut. Evaluasi yang mendalam dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi titik-titik perbaikan yang harus dilakukan guna mendukung perkembangan demokrasi yang lebih berkualitas di Indonesia.
Salah satu faktor yang kemungkinan besar berkontribusi terhadap penurunan indeks demokrasi adalah adanya pembatasan kebebasan berekspresi, baik dari masyarakat maupun media. Dalam konteks ini, pemerintah dapat meningkatkan dialog dengan para pemangku kepentingan, termasuk organisasi masyarakat sipil dan media, untuk memastikan bahwa kebebasan berpendapat tetap dijaga sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Penguatan mekanisme perlindungan terhadap aktivitas jurnalistik juga perlu diperhatikan. Kebebasan pers yang terbatas dapat menghambat akses informasi bagi masyarakat, sehingga inisiatif untuk melindungi kebebasan media dan menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi jurnalis menjadi krusial.
Selain itu, upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah juga dapat menjadi langkah strategis dalam memperbaiki kualitas demokrasi. Dengan adanya akses yang lebih terbuka terhadap informasi publik, masyarakat dapat lebih berpartisipasi dalam mengawasi jalannya pemerintahan, sehingga dapat meminimalisir potensi adanya penyalahgunaan kekuasaan.
Pemerintah juga perlu memberikan perhatian lebih terhadap partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan publik. Melalui mekanisme konsultasi dan dialog yang inklusif, masyarakat dapat merasa lebih terlibat dalam proses pembangunan negara, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada stabilitas demokrasi di Indonesia.
Adanya penurunan indeks demokrasi dan kebebasan pers seharusnya menjadi titik tolak bagi pemerintah untuk melakukan introspeksi mendalam terkait akar permasalahan yang ada. Dengan memahami situasi yang sebenarnya, pemerintah dapat merumuskan kebijakan-kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung kemajuan demokrasi di Indonesia.