Sumber foto: iStock

Impor Susu dan Sapi Melonjak Jelang Prabowo Dilantik

Tanggal: 17 Sep 2024 19:44 wib.
Pada bulan Agustus 2024, terjadi peningkatan impor susu menjelang pelantikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan karena pemberian susu gratis menjadi bagian dari program andalan Prabowo selama masa kampanye bersamaan dengan program makan bergizi gratis atau MBG.

Menurut Deputi Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini di Kantor Pusat BPS, Jakarta, impor susu secara bulanan naik sebesar 21,19%, sementara secara tahunan naik sebesar 21,12%, dan secara kumulatif turun sebesar 10,27%. Secara nilai, impor susu pada Agustus 2024 mencapai US$ 94,49 juta, sedangkan secara kumulatif sejak Januari-Agustus 2024 mencapai US$ 605,05 juta.

Negara-negara yang menjadi sumber impor susu terbesar bagi Indonesia pada periode tersebut antara lain Selandia Baru senilai US$ 333,97 juta, Amerika Serikat US$ 99,26 juta, Australia US$ 88,18 juta, Belgia US$ 36,37 juta, dan Irlandia US$ 6,43 juta.

Sementara itu, meski terjadi peningkatan impor susu, impor sapi atau binatang hidup jenis lembu justru mengalami penurunan sebesar 22,09%. Namun, secara tahunan, terjadi peningkatan sebesar 44,09% dan secara kumulatif naik sebesar 40,22%. Pada bulan Agustus 2024, impor jenis lembu mencapai US$ 44,74 juta, dan secara kumulatif dari Januari-Agustus 2024 mencapai US$ 340,23 juta. Negara asal terbesar impor jenis lembu dari Indonesia pada periode Januari-Agustus 2024 adalah Australia.

Pudji menyatakan bahwa "Impor barang jenis lembu ini utamanya berasal dari Australia, sedangkan susu utamanya dari Selandia Baru, AS, dan juga Australia." Penurunan impor sapi ini menjadi perhatian tersendiri dalam konteks peningkatan impor susu.

Peningkatan impor susu dan penurunan impor sapi secara tidak langsung memberikan gambaran tentang kebijakan ekonomi yang berhubungan dengan pertanian dan peternakan di Indonesia. Dengan pemberian susu gratis dan program makan bergizi gratis yang menjadi andalan selama kampanye, pelantikan Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan peternak di Indonesia.

Konteks politik dalam hubungan dengan kebijakan ekonomi dan pertanian perlu diperhatikan. Dari peningkatan impor susu dan penurunan impor sapi, dapat dilihat bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah saat ini memiliki dampak signifikan dalam perdagangan komoditas pertanian dan pangan.

Peningkatan impor susu, terutama dari Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Australia, dapat dijadikan sebagai gambaran yang lebih luas tentang kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Selain itu, penurunan impor sapi dari Australia juga dapat memicu analisis tentang kebijakan-kembali pemerintah dalam membangun industri peternakan nasional.

Peningkatan impor susu dalam skala nasional juga dapat memberikan gambaran tentang permintaan susu dan produk susu yang terus meningkat di dalam negeri. Hal ini dapat menjadi peluang bagi peternak lokal untuk meningkatkan produksi dan memasarkan produk susu di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan mendukung pembangunan industri susu nasional.

Dalam implementasi pemberian susu gratis, Presiden Terpilih Prabowo Subianto diharapkan dapat melaksanakan program ini dengan baik, mengawasi impor susu yang terus meningkat, namun seimbang dengan upaya pengembangan industri susu dalam negeri. Selain itu, penurunan impor sapi juga perlu didukung dengan kebijakan yang mampu mendorong peternakan lokal untuk meningkatkan produksi dan kualitas sapi dalamnegeri.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved