IHSG Mengalami Kenaikan di Awal Pekan, Ikuti Jejak Bursa Asia
Tanggal: 22 Jul 2025 09:16 wib.
Pada hari Senin pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan performa positif dengan mencatat kenaikan, sejalan dengan tren penguatan yang terjadi di bursa saham mayoritas di kawasan Asia.
IHSG dibuka melonjak sebanyak 54,40 poin atau sebesar 0,74 persen, mencapai level 7.366,31. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga menunjukkan pertumbuhan, meningkat 4,70 poin atau 0,60 persen, berada pada posisi 789,91.
Menurut analisis yang disampaikan oleh Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, faktor-faktor eksternal akan sangat memengaruhi sentimen pasar keuangan dalam minggu ini, terutama terkait dengan pernyataan tarif yang diungkapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Isu ini meliputi potensi tarif baru yang akan diberlakukan antara AS dan Indonesia, serta kebijakan tarif yang diusulkan oleh Trump terhadap Uni Eropa. Kedua situasi ini memberikan peluang bagi IHSG untuk mencatatkan kenaikan di awal pekan.
Sementara itu, di kancah internasional, Donald Trump tengah mengusahakan penerapan tarif yang lebih signifikan terhadap Uni Eropa, dengan keinginan untuk menetapkan tarif minimum antara 15 persen hingga 20 persen dalam kesepakatan dagang. Jika kesepakatan tidak dapat dicapai, Trump sudah mempersiapkan untuk menerapkan tarif yang bisa mencapai 30 persen dengan tenggat waktu hingga 1 Agustus.
Pelaku pasar juga aktif mengikuti laporan laba perusahaan dan perkembangan data ekonomi di AS. Survei Konsumen dari Universitas Michigan untuk periode Juli 2025 menunjukkan kenaikan sentimen konsumen sebesar 1,8 persen dibanding bulan sebelumnya, mencapai jumlah 61,8. Hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar dan merupakan level tertinggi sejak Februari 2025.
Di kawasan Asia, terdapat informasi penting dari Bank Sentral China yang akan merilis suku bunga pinjaman hari ini, Senin (21/7). Konsensus pasar memperkirakan bahwa suku bunga akan tetap stabil di level yang ada saat ini.
Dalam konteks domestik, fokus para pelaku pasar saat ini tertuju pada laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di bursa untuk semester pertama tahun 2025. Khususnya bagi sektor perbankan, yang banyak menarik perhatian investor karena kapitalisasi pasarnya yang besar.
Mengenai bursa saham Eropa, akhir pekan lalu, indeks-indeks terlihat beragam. Euro Stoxx 50 mengalami penurunan sebesar 0,33 persen, sementara indeks FTSE 100 di Inggris justru menguat 0,22 persen. Di Jerman, indeks DAX juga melemah 0,33 persen, sedangkan indeks CAC Prancis naik meski tipis, hanya 0,01 persen.
Di Wall Street, bursa saham AS mencatatkan pergerakan mixed pada perdagangan hari Jumat (18/7). Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan sebesar 0,32 persen, begitu juga dengan indeks S&P 500 yang turun sebesar 0,01 persen. Sementara itu, indeks Nasdaq menunjukkan tren positif dengan kenaikan sebesar 0,05 persen.
Menarik untuk dicatat, di bursa saham regional Asia pada pagi ini, indeks Nikkei di Jepang mengalami penurunan sebesar 82,08 poin atau 0,21 persen ke level 39.819,11. Di sisi lain, indeks Shanghai di China mendapatkan momentum positif dengan kenaikan 15,25 poin atau 0,42 persen, mencapai 3.549,76. Indeks Hang Seng juga menunjukkan kemajuan dengan bertambahnya 146,34 poin atau 0,59 persen, hingga menyentuh angka 24.958,00. Tak ketinggalan, indeks Straits Times di Singapura menguat 33,23 poin atau 0,79 persen ke posisi 4.222,00.
Semua informasi ini mencerminkan dinamika yang terjadi di pasar keuangan global yang terus beradaptasi dengan berita-berita terkini, dan menunjukkan bahwa investor harus selalu siap menghadapi perubahan dan peluang yang mungkin muncul.