Sumber foto: website

Hulu Sungai Cileungsi Siaga I, Waspada Wilayah Bogor dan Bekasi Kebanjiran

Tanggal: 10 Nov 2024 05:38 wib.
Hujan deras di hulu Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, telah menyebabkan kenaikan debit air. Ketinggian air dilaporkan mencapai 350 sentimeter atau dengan status siaga I.

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman, mengungkapkan bahwa kenaikan debit air terjadi sekitar pukul 17.45 WIB. Batas normal ketinggian air di hulu Sungai Cileungsi hanya sekitar 100 sentimeter. Puarman juga menyatakan bahwa jika data KP2C berbeda dengan pandangan di lapangan, hal itu disebabkan oleh perbedaan jam dan metodologi pengamatan.

Akibat kenaikan debit air ini, beberapa wilayah di Bogor dan Bekasi berpotensi mengalami banjir dalam waktu 2-4 jam ke depan. Masyarakat diimbau untuk melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan evakuasi mandiri dengan menaikkan barang, memindahkan kendaraan, dan mengungsi ke tempat yang aman. Puarman juga menekankan, "Tidak perlu panik, lakukan dengan tenang sambil memantau pergerakan TMA."

Berikut rincian wilayah yang berpotensi terjadi banjir di Bogor dan Bekasi:

Kabupaten Bogor:
1. Vila Nusa Indah 1
2. Vila Nusa Indah 2

Kota Bekasi:
1. Pangkalan 1A
2. Pondok Gede Permai
3. Vila Jatirasa
4. Kemang Ifi Graha
5. Komplek AL
6. Jatiasih Indah (PPA)
7. Pondok Mitra Lestari
8. Jaka Kencana
9. Depnaker
10. Pekayon Jaya
11. Taman Kartini
12. Teluk Pucung

Kabupaten Bekasi:
Kecamatan Babelan:
1. Kelurahan Kebalen
   - Kampung Kebalen
   - Perumahan BAS
2. Desa Babelan Kota
   - Perumahan Babelan Permai
   - Kampung Buni

Kecamatan Tambun Utara:
1. Desa Karang Satria
   - Perumahan Libersa Mansion
2. Desa Satria Mekar
   - Kampung Pisangan
3. Desa Sriamur
   - Kampung Gabus Pabrik
   - Kampung Turi
4. Satria Jaya
   - Kampung Babakan

Kecamatan Sukawangi:
1. Desa Suka Mekar
   - Kampung Pangkalan Pemas

Data-di atas belum mempertimbangkan selesainya normalisasi sungai pada sebagian wilayah. Hal ini menunjukkan bahwa potensi banjir di wilayah Bogor dan Bekasi masih cukup tinggi meskipun sudah dilakukan normalisasi sungai.

Tindakan preventif dalam menghadapi potensi banjir di wilayah tersebut menjadi sangat penting. Langkah-langkah antisipatif seperti pemeriksaan saluran air, perbaikan tanggul, serta penyiapan bantuan evakuasi dan pertolongan darurat perlu dilakukan secara serius oleh pemerintah dan semua pihak terkait. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat dalam memahami potensi bencana banjir dan cara menghadapinya juga menjadi hal yang krusial.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved