Sumber foto: website

Hujan Ekstrem, Distrik di Kabupaten Yahukimo Papua Banjir

Tanggal: 6 Agu 2024 08:45 wib.
Hujan ekstrem yang melanda Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, telah menyebabkan banjir dengan tinggi air mencapai 50 hingga 100 cm. Banjir ini terjadi sejak Jumat, 2 Agustus 2024, dan sudah mulai surut dalam beberapa hari terakhir.

Banjir ini disebabkan oleh hujan ekstrem yang terus menerus turun dengan intensitas lebat dan durasi yang cukup lama di wilayah Yahukimo dalam beberapa minggu terakhir. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa hujan yang terus turun memicu terjadinya banjir, menenggelamkan rumah-rumah dan infrastruktur di wilayah tersebut.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun beberapa fasilitas mengalami kerusakan. Dari laporan BPBD Kabupaten Yahukimo, terdapat kerugian material pada beberapa rumah yang terendam air, rusaknya dua jembatan, serta kerusakan pada dua tempat ibadah, satu polsek, dan satu fasilitas kesehatan.

Selain itu, wilayah persawahan dan perkebunan juga mengalami kerugian, meskipun jumlahnya masih dalam proses pendataan oleh BPBD Kabupaten Yahukimo. Untuk mengatasi masalah ini, BPBD Kabupaten Yahukimo telah berkoordinasi dengan pihak distrik untuk melakukan pendataan dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Pemerintah daerah dan BPBD terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan untuk memulihkan kondisi wilayah terdampak secepat mungkin.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan akan potensi hujan lebat di Provinsi Papua Pegunungan dengan status waspada sejak Jumat, 2 Agustus 2024. Provinsi Papua Pegunungan segera bertindak cepat dengan meneruskan informasi ini kepada BPBD kabupaten/kota untuk disebarkan kepada masyarakat dan pihak terkait.

Dalam upaya pencegahan, BNPB mengimbau kepada pemerintah Kabupaten Yahukimo dan masyarakat di daerah rawan banjir untuk melakukan perbaikan dan pembangunan saluran drainase agar air hujan dapat mengalir lancar. Selain itu, reboisasi dengan menanam pohon di daerah tersebut dianggap penting untuk meningkatkan penyerapan air dan mencegah erosi. BNPB juga menekankan perlunya optimalisasi sistem peringatan dini agar tindakan pencegahan dapat segera diambil untuk meminimalisir dampak banjir.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved