Sumber foto: Kompas.com

Hilal Idul Adha di Jakarta Belum Terlihat, Ketinggian di Bawah Kriteria MABIMS

Tanggal: 28 Mei 2025 20:16 wib.
Tampang.com | Tim Falakiyah dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta pada Selasa (27/5/2025) melaporkan bahwa hasil pemantauan hilal untuk penentuan awal Dzulhijah 1446 Hijriah menunjukkan ketinggian hilal masih di bawah kriteria yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi salah satu faktor penentu dalam sidang isbat yang akan digelar Kemenag.

Anggota tim Falakiyah Kanwil Kemenag Jakarta, Syarifudin, menyatakan bahwa ketinggian hilal yang dipantau dari lokasi Kanwil Kemenag berada di posisi 2,05 derajat. Angka ini masih di bawah kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang diberlakukan saat ini, yaitu minimal 3 derajat.

"Pada kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang diberlakukan saat ini yaitu 3 derajat. Kemudian elongasi juga belum mencapai kriteria yang dibutuhkan dalam kriteria MABIMS yang baru yaitu 6,4 derajat, walaupun sudah mendekati untuk saat ini 6,3 derajat," ucap Syarifudin, Selasa (27/5/2025).

Selain ketinggian yang belum memenuhi kriteria, pemantauan hilal dari Kanwil Kemenag Jakarta juga terkendala oleh awan tebal yang menutupi ufuk barat. Kondisi cuaca ini secara signifikan menghambat upaya pengamatan.

"Ufuk barat, horizon, kami lihat sangat tebal awan, sehingga tidak mungkin bisa teramati hilal di titik lokasi pengamatan kami saat ini berada," jelas Syarifudin, menggambarkan tantangan yang dihadapi tim.

Syarifudin menambahkan bahwa nantinya hasil pemantauan hilal dari kantor Kanwil Kemenag Jakarta akan dilaporkan kepada Kementerian Agama dalam Sidang Isbat. Sidang ini akan menjadi forum penentu awal Dzulhijah.

"Hasil dari rukyat hilal ini kami kirimkan datanya ke sidang isbat di Kementerian Agama dan nanti sidang isbat akan memutuskan apakah tanggal satu Zulhijah jatuh esok hari atau lusa," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Agama (Kemenag) memang telah menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Zulhijah 1446 Hijriah pada 27 Mei 2025, yang bertepatan dengan 29 Zulkaidah. Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menuturkan bahwa kegiatan ini dihelat di 114 titik pemantauan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Pemantauan hilal awal Zulhijah akan dilakukan di 114 titik di seluruh Indonesia pada 27 Mei mendatang," ujar Arsad dalam keterangannya, Kamis (22/5/2025). Arsad menjelaskan, berdasarkan hasil perhitungan Tim Hisab Rukyat Kemenag, posisi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk.

Posisi tersebut berada antara 0° 44,15’ hingga 3° 12,29’. Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 5° 50,64’ hingga 7° 6,27’. "Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara," kata Arsad. Meskipun demikian, penampakan visual di Jakarta masih menjadi tantangan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved