Sumber foto: google

Helikopter Jatuh di Bali Akibat Terbelit Tali Layangan

Tanggal: 21 Jul 2024 09:14 wib.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) mengungkapkan penyebab terjatuhnya helikopter wisata di Pantau Suluban, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (17/7) sore. Hal ini disebabkan oleh terbelitnya tali layangan pada helikopter tersebut. Mokhammad Khusnu, Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, menegaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan atas insiden tersebut.

Menurut laporan yang diterima, helikopter yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah PK-WSP type Bell 505 milik PT. Whitesky Aviation. Insiden ini terjadi di Suluban Pecatu, Kuta Selatan - Bali pada Jumat, 19 Juli 2024 pukul 15.33 waktu setempat. Akibatnya, helikopter mengalami kerusakan karena terlilit tali layangan.

Dalam mengatasi hal ini, Kemenhub berencana untuk melakukan sosialisasi dan pengawasan yang lebih intensif terhadap bahaya layangan terhadap keselamatan penerbangan. Hal ini dilakukan melalui koordinasi dengan Penjabat (Pj) gubernur serta kepala daerah di wilayah Bali. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya insiden serupa yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan.

Sebelum kecelakaan terjadi, terdapat sejumlah tali yang diduga berasal dari layang-layang yang terlilit pada poros baling-baling helikopter. Menurut keterangan dari Kepala Dusun (Kadus) Banjar Suluban I Wayan Suartana, sebelum jatuh di kawasan tebing, helikopter itu terbang rendah. Kemudian, helikopter jatuh di kawasan akses jalan baru di Banjar Suluban dan ditemukan tali layangan di poros baling-baling helikopter.

Helikopter tersebut membawa lima orang, terdiri dari satu pilot dan empat penumpang. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Meskipun demikian, para penumpang dan pilot mengalami luka serta trauma akibat insiden tersebut. Meskipun pilot masih dapat berkomunikasi, para penumpang merasa trauma sehingga tidak mampu menyampaikan kondisi mereka.

Saat Tim SAR tiba di lokasi, sejumlah warga juga telah berkumpul di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Para penumpang berhasil keluar dari helikopter yang terjatuh sebelum dievakuasi dengan ambulans menuju rumah sakit. Hal ini menunjukkan aksi cepat dan tanggap dari pihak SAR dalam menangani insiden tersebut.

Kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap aktivitas layang-layang di sekitar area penerbangan. Sosialisasi mengenai bahaya layangan bagi keselamatan penerbangan perlu terus dilakukan agar masyarakat dapat lebih aware terhadap dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Kegiatan pengawasan dan sosialisasi ini juga seharusnya diikuti dengan penegakan aturan yang lebih ketat untuk melindungi keselamatan penerbangan yang melibatkan helikopter dan pesawat lainnya. Semakin tingginya kesadaran akan bahaya dari layangan, semakin kecil pula peluang terjadinya insiden serupa di masa depan.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved