Sumber foto: antara.news

Heboh Rencana Pemotongan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Anak Menjadi Rp7.500: Ini Tanggapan Airlangga!

Tanggal: 19 Jul 2024 12:58 wib.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengemukakan pendapatnya terkait potensi pemotongan anggaran Program Makan Bergizi Gratis yang sedianya berubah dari Rp15 ribu menjadi Rp7.500 per anak. Airlangga menjelaskan bahwa anggaran untuk Program Makan Siang Bergizi Gratis sudah termasuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, dengan nilai mencapai sekitar Rp71 triliun.

Dalam acara Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 di Hotel St. Regis, Jakarta, Airlangga menjelaskan, "Pertama, Program Makan Gratis itu sudah dianggarkan di dalam RAPBN ke depan, itu sebesar sekitar Rp71 triliun. Nah, teknisnya nanti akan dibahas lebih detail lagi.” Hal ini merupakan respons dari banyak pihak yang mengkhawatirkan adanya pemotongan anggaran tersebut.

Merujuk pada potensi pemotongan anggaran hingga menjadi Rp7.500 per anak, Airlangga menyatakan bahwa nilai yang berlaku di setiap daerah bisa bervariasi. Namun, ia belum dapat merinci hal ini karena masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut. "Tentu setiap daerah akan berbeda, tapi teknis akan dibahas ke depan," tandas Airlangga.

Sebelumnya, Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, juga mengungkapkan potensi perubahan alokasi anggaran Program Makan Bergizi Gratis dalam acara Mandiri Market Outlook 2024. Heriyanto menegaskan bahwa angka anggaran sebesar Rp71 triliun tersebut sebelumnya pernah didiskusikan dengan tim ekonom Prabowo-Gibran.

Menurut Heriyanto, para ekonom memberikan perhatian khusus pada kemungkinan penurunan biaya makanan per hari dalam program ini. "Menurut saya menarik adalah setelah angka itu dikomunikasikan sebesar Rp71 triliun, kemudian tugasnya presiden elected dan tim ekonominya adalah memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa diturunkan lebih hemat dari Rp15 ribu, misalnya ke Rp9 ribu, ke Rp7.500," ungkap Heriyanto.

Ia juga menyoroti keinginan Prabowo yang ingin memastikan program ini dapat mencakup setiap anak sekolah di Indonesia. "Hal yang penting adalah pemikiran beliau mendorong program di dalam keterbatasan Rp71 triliun tersebut," tegas Heriyanto.

Meskipun anggaran Program Makan Bergizi Gratis merupakan perhatian utama, perlu juga diperhatikan dampaknya pada aspek sosial dan kesehatan anak. Kebijakan untuk menurunkan anggaran per anak memerlukan analisis mendalam terkait dampaknya terhadap kualitas makanan yang diberikan dan dampaknya terhadap kesehatan anak.

Menanggapi hal ini, Airlangga belum memberikan pernyataan lebih lanjut terkait solusi atau rencana konkret terhadap potensi pemotongan anggaran Program Makan Bergizi Gratis. Namun, dengan nilai anggaran yang telah disahkan dalam RAPBN, diharapkan kebijakan ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi kesejahteraan anak-anak di Indonesia. Respons dari berbagai pihak terkait dengan potensi pemotongan anggaran ini secara luas perlu digali lebih dalam untuk memberikan pemahaman mendalam terkait implikasi kebijakan ini. Keputusan final terkait dengan anggaran Program Makan Bergizi Gratis tetap menjadi fokus untuk peningkatan kesejahteraan anak di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved