Heboh Lagi! Tarif Listrik Pelanggan Rumah Tangga Nonsubsidi Naik Mulai Bulan Depan
Tanggal: 28 Mei 2025 23:07 wib.
Tampang.com | Pemerintah melalui Kementerian ESDM resmi mengumumkan kenaikan tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga nonsubsidi mulai bulan depan. Kebijakan ini diambil sebagai penyesuaian terhadap harga energi global dan kebutuhan subsidi yang lebih tepat sasaran.
Langkah ini otomatis berdampak pada jutaan pelanggan PLN dengan golongan tarif tertentu yang sebelumnya tidak menerima subsidi.
Golongan 3.500 VA ke Atas Paling Terasa
Pelanggan rumah tangga dengan daya 3.500 VA ke atas (R2 dan R3) menjadi yang paling terdampak. Tarif yang sebelumnya berada di kisaran Rp1.444,70 per kWh akan naik menjadi sekitar Rp1.699,53 per kWh. Kenaikan ini juga berlaku bagi pelanggan golongan bisnis besar dan industri menengah.
Pihak PLN menyatakan bahwa penyesuaian tarif ini tidak akan memengaruhi pelanggan 450 VA dan 900 VA subsidi yang sebagian besar berasal dari keluarga prasejahtera.
Alasan di Balik Penyesuaian Tarif
Menurut keterangan resmi, penyesuaian ini dilakukan berdasarkan empat faktor utama: nilai tukar rupiah, harga minyak mentah Indonesia (ICP), inflasi, dan harga batu bara acuan. Seluruh faktor tersebut mengalami fluktuasi signifikan sejak awal tahun.
“Kenaikan ini penting untuk menjaga keberlanjutan penyediaan listrik nasional, serta memperkuat infrastruktur energi di berbagai daerah,” ujar salah satu pejabat ESDM dalam sesi konferensi pers.
PLN Sediakan Kalkulator Simulasi Tagihan
Sebagai bentuk transparansi, PLN menyediakan fitur simulasi tagihan listrik di aplikasinya. Pengguna dapat memperkirakan besaran tagihan berdasarkan konsumsi bulanan dan daya listrik rumah mereka.
Langkah ini diharapkan bisa membantu masyarakat menyesuaikan pengeluaran dan mengatur penggunaan listrik secara lebih hemat.
Efisiensi dan Energi Terbarukan Jadi Solusi
Seiring kenaikan tarif, masyarakat juga didorong untuk mulai beralih ke peralatan hemat energi dan memanfaatkan panel surya rumahan bagi yang mampu. Pemerintah sendiri menargetkan peningkatan bauran energi terbarukan sebesar 25% hingga tahun 2030 sebagai upaya jangka panjang.