Harga Robot Polri Disebut Rp 3 Miliar, Netizen Cek Harganya di E-commerce Cina
Tanggal: 4 Jul 2025 11:48 wib.
Dalam gelaran perayaan HUT Bhayangkara ke-79, pihak Polri mengungkapkan harga satu unit robot yang ditampilkan mencapai hampir Rp 3 miliar. Pernyataan ini datang langsung dari CEO PT Ezra Robotics Teknologi yang turut terlibat dalam pengembangan robot-robot tersebut. Informasi ini langsung menarik perhatian netizen yang kemudian melakukan perbandingan harga di berbagai platform e-commerce, terutama yang berasal dari Cina.
Acara puncak yang berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Selasa, 1 Juli 2025, menampilkan beragam robot. Di antaranya terdapat dua robot tank, robot ROPI, satu drone pertanian, sepuluh robot anjing K9, dan sepuluh robot humanoid. Semua inovasi ini menunjukkan langkah maju Polri dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kinerja kepolisian.
Polri berkolaborasi dengan PT Sari Teknologi dan PT Ezra Robotics Teknologi dalam proyek ini, namun belum merinci berapa anggaran yang dikeluarkan untuk pengadaan robot-robot ini. Begitu harga tersebut dihebohkan di media sosial, banyak netizen mulai membandingkan harga robot-robot asal Cina dengan produk lokal. Salah satu netizen berbagi informasi mengenai harga robot buatan Unitree, yaitu humanoid tipe G1 yang dijual seharga US$ 16.000 atau setara dengan Rp 259 juta (berdasarkan kurs Rp 16.190 per US$), dan robot anjing tipe Go2 yang harganya mencapai US$ 2.800 atau Rp 45,3 juta.
Di pintu gerbang e-commerce Alibaba, harga untuk robot humanoid Unitree berkisar antara US$ 16.000 hingga US$ 28.000 atau Rp 259 juta hingga Rp 453 juta, sedangkan robot anjing mungkin harganya berkisar antara US$ 1.600 hingga US$ 3.050, setara Rp 25,9 juta hingga Rp 49,4 juta. Netizen mulai mempertanyakan, "Mengapa Polri harus mengeluarkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk robot, padahal harga pasarannya jauh lebih murah?" satu komentar menegaskan bahwa ini adalah sebuah markup yang tidak masuk akal.
Beberapa netizen bahkan berspekulasi bahwa harga Rp 3 miliar tersebut mungkin merupakan total pembelian 10 unit robot humanoid dan 10 robot anjing K9. Dengan asumsi harga masing-masing robot humanoid dan anjing K9, totalnya bisa mencapai angka yang disebutkan.
Menghadapi kritik dan skeptisisme ini, anggota Komisi III DPR Rudianto Lallo memberikan pandangannya tentang proyek robot polisi ini. Dia menilai bahwa kehadiran robot di kepolisian adalah sebuah inovasi yang positif dan sudah menjadi bagian dari kemajuan di era digital saat ini. Rudianto mendorong untuk melihat penggunaan robot sebagai langkah maju dalam menjalankan tugas kepolisian, seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara maju yang memanfaatkan teknologi dalam pengendalian situasi, termasuk penanganan bahan peledak dan pengatur lalu lintas.
Dia juga menekankan pentingnya mengedepankan sisi positif dari penggunaan robot dalam kepolisian, serta berjanji untuk membahas lebih jauh terkait pengadaan ini dalam rapat kerja dengan pihak Polri. Adanya robot sebagai alat bantu diharapkan dapat mempermudah tugas aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.