Gunung Semeru Meletus Lima Kali pada Rabu Pagi, Letusan Tercatat Hingga 1.000 Meter

Tanggal: 24 Jul 2025 09:55 wib.
Pada Rabu pagi, Gunung Semeru yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, menggegerkan warga dengan lima kali erupsi yang cukup signifikan. Tinggi letusan yang teramati mencapai antara 600 meter hingga 1.000 meter di atas puncak gunung, menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup intens.

Erupsi pertama terjadi pada dini hari, tepatnya pukul 00.47 WIB, di mana kolom letusan terpantau dengan ketinggian sekitar 800 meter di atas puncak. Warna kolom abu yang terlihat adalah campuran antara putih dan kelabu, serta menunjukkan intensitas sedang. Arah angin saat itu membawa abu ke utara.

Hanya enam menit setelahnya, erupsi kedua terjadi pada pukul 00.53 WIB dengan tinggi kolom letusan yang teramati sekitar 600 meter di atas puncak, sehingga total ketinggiannya mencapai 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu yang dikeluarkan berwarna putih hingga kelabu dan bergerak ke arah selatan. "Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," ungkap Liswanto, petugas dari Pos Pengamatan Gunung Semeru, dalam sebuah rilis resmi yang diterima di Lumajang.

Kemudian, erupsi ketiga terjadi pada pukul 05.30 WIB dengan ketinggian kolom letusan yang teramati sekitar 900 meter di atas puncak, dan abu juga terpantau berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Hanya delapan menit setelahnya, pada pukul 05.39 WIB, letusan kembali terjadi dengan ketinggian mencapai 1.000 meter. Kolom abu saat itu terlihat dengan warna yang sama tetapi tertuju ke arah tenggara.

Edaran informasi melaporkan bahwa erupsi kelima terjadi pada pukul 06.11 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 600 meter di atas puncak. Kolom abu kembali berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas yang sama ke arah selatan.

Liswanto menambahkan bahwa status Gunung Semeru saat ini adalah Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan serangkaian rekomendasi yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Aktivitas di sektor tenggara, yang terletak sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak gunung, dilarang keras. 

Di kawasan lain, masyarakat juga diminta untuk tidak berada dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Daerah tersebut berpotensi terkena awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak gunung.

Lebih lanjut, Liswanto mengimbau agar masyarakat tidak melaksanakan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Hal ini dikarenakan ada risiko bahaya dari lontaran batu pijar yang dapat melukai.

Pemantauan berkelanjutan diperlukan untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang sumber airnya berasal dari puncak Gunung Semeru. Khususnya, waspadai aliran di sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi lahar juga diantisipasi di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved