Sumber foto: Google

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Teramati Setinggi 700 Meter pada Senin Pagi

Tanggal: 13 Mei 2025 22:43 wib.
Tampang.com | Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Senin (12/5/2025). Letusan yang tercatat pada pukul 06.53 WIB mengeluarkan kolom abu yang mencapai ketinggian sekitar 700 meter di atas puncak Gunung Semeru (Mahameru), atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Erupsi Gunung Semeru Pagi Ini

Menurut Liswanto, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, erupsi yang terjadi pagi ini juga disertai dengan semburan abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu yang teramati bergerak ke arah utara. Hingga laporan ini disampaikan, erupsi tersebut masih berlangsung. Sebelumnya, pada hari yang sama, Gunung Semeru tercatat telah mengalami tiga kali erupsi, dengan kolom letusan yang teramati memiliki tinggi antara 500 hingga 700 meter di atas puncak.

Catatan Letusan Hari Ini

Pada pukul 01.00 WIB, erupsi pertama terjadi dengan tinggi kolom letusan tercatat 500 meter di atas puncak. Kolom abu yang muncul berwarna putih hingga kelabu, bergerak ke arah utara dengan intensitas tebal. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik. Erupsi kedua, yang terjadi pada pukul 05.46 WIB, tidak terlihat secara visual, namun tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 100 detik.

Status Waspada dan Rekomendasi PVMBG

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga kini masih mempertahankan status Waspada (Level II) untuk Gunung Semeru. Masyarakat di sekitar kawasan Semeru diimbau untuk berhati-hati dan mengikuti sejumlah rekomendasi dari PVMBG terkait potensi bahaya yang dapat timbul akibat aktivitas vulkanik ini.

Larangan Aktivitas di Sekitar Gunung Semeru

PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dengan jarak 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Selain itu, di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan, yang berisiko terdampak awan panas dan aliran lahar yang dapat menjangkau hingga 13 kilometer dari puncak.

Liswanto juga menekankan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena kawasan tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Waspada terhadap Awan Panas dan Lahar

Selain itu, masyarakat diingatkan untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan yang bisa terjadi di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Beberapa sungai yang harus diwaspadai adalah Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Masyarakat Diminta Ikuti Perkembangan Informasi

Gunung Semeru, yang merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa, dikenal dengan aktivitas vulkaniknya yang cukup aktif. Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Semeru diharapkan untuk terus mengikuti perkembangan informasi dari otoritas terkait dan menjaga kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh erupsi ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved