Sumber foto: website

Gunung Semeru Erupsi 7 Kali, Warga Diimbau Perhatikan Jarak Aman

Tanggal: 4 Jan 2025 14:17 wib.
Gunung Semeru, gunung api tertinggi di Pulau Jawa, mengalami tujuh kali erupsi beruntun sejak dini hari hingga pagi ini, Sabtu (4/1/2025). Statusnya masih waspada atau level II. Dari laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tercatat erupsi terjadi sejak pukul 00.09 WIB, 00.33 WIB, 01.08 WIB, 01.48 WIB, 05.39 WIB, 08.28 WIB, dan 08.38 WIB.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api, Liswanto menjelaskan bahwa erupsi signifikan terjadi pada pukul 05.39 WIB dengan tinggi kolom letusan mencapai 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Instruksi dikeluarkan untuk masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dengan batasan jarak delapan kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

Selain itu, batasan jarak untuk beraktivitas di sepanjang tepi sungai (sempadan sungai) di Besuk Kobokan ditetapkan sejauh 500 meter, karena berpotensi terpapar awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru juga diimbau untuk tidak dihuni karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang bermuara di puncak Gunung Api Semeru. Hal ini termasuk sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. 

Data terbaru juga menunjukkan bahwa erupsi Gunung Semeru telah memicu peningkatan tingkat aktivitas gempa vulkanik yang diimbangi dengan peningkatan kecepatan aliran lava. Tim SAR dan BPBD setempat turut melakukan evakuasi warga yang berada dalam radius bahaya erupsi Gunung Semeru. Area yang terdampak langsung oleh erupsi juga telah ditetapkan sebagai zona merah yang tidak boleh dihuni oleh penduduk.

Imbauan telah disosialisasikan ke seluruh masyarakat sekitar Gunung Semeru, baik melalui media sosial, radio, maupun pengeras suara yang terpasang di desa-desa sekitar gunung. Diharapkan masyarakat tetap waspada dan mematuhi instruksi petugas terkait jarak aman untuk menghindari bahaya saat erupsi. 

Permasalahan erupsi gunung api seringkali menimbulkan dampak yang cukup besar bagi masyarakat sekitar. Selain kerugian materiil akibat hancurnya bangunan dan lahan pertanian, warga juga harus mengalami konsekuensi kesehatan akibat serbuan abu vulkanik dan juga harus siap menghadapi bahaya alam lain seperti banjir lahar dingin.

Penelitian yang sering dilakukan oleh para ilmuwan dan peneliti dalam geologi dan vulkanologi bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap bahaya alam erupsi gunung. Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan pemahaman ilmiah tentang perilaku gunung berapi, diharapkan evakuasi dan mitigasi risiko saat terjadinya erupsi gunung api dapat dilakukan dengan lebih efektif dan cepat sehingga dapat mengurangi dampak buruknya bagi masyarakat. Oleh karena itu, peran aktif pemerintah dalam investasi penelitian dan infrastruktur pengelolaan bencana sangat penting untuk menjaga keselamatan masyarakat dari bahaya erupsi gunung api.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved