Sumber foto: google

Gunung Semeru Enam Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Tertutup Kabut

Tanggal: 4 Jul 2024 15:56 wib.
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami enam kali erupsi pada Kamis (4/7), hari ini. Meskipun erupsi tersebut terjadi pada pagi hari sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, namun letusannya tidak terpantau secara visual karena tertutup kabut.

Menurut petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, erupsi pertama terjadi pada pukul 00.12 WIB, disusul dengan erupsi kedua pada pukul 00.27 WIB. Kemudian, erupsi ketiga terjadi pada pukul 00.36 WIB, diikuti dengan erupsi keempat pada pukul 01.04 WIB. Selanjutnya, terjadi erupsi kembali pada pukul 05.12 WIB, pukul 05.31 WIB, dan pukul 05.43 WIB.

Jumlah erupsi Gunung Semeru dari 1 Januari hingga 4 Juli 2024 pukul 06.00 WIB mencapai 638 kali letusan, yang merupakan jumlah letusan tertinggi dibandingkan dengan beberapa gunung yang juga berstatus siaga di Indonesia dalam periode waktu yang sama.

Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur tercatat mengalami 295 kali erupsi, Gunung Marapi di Sumatera Barat tercatat 209 kali erupsi, dan Gunung Ibu di Maluku Utara tercatat mengalami 188 kali erupsi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat bahwa Gunung Semeru tetap berada pada level III atau status siaga hingga 30 Juni 2024. Hasil analisis dan evaluasi mereka memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan ancaman bahaya terkini.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi) Gunung Semeru. Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Selain itu, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar, terutama di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Rekomendasi ini penting untuk diikuti oleh masyarakat di sekitar Gunung Semeru guna mengantisipasi ancaman yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas gunung yang meningkat. Dengan adanya pemantauan dan peringatan dini yang disampaikan oleh pihak berwenang, diharapkan dapat meminimalkan risiko dan dampak dari letusan Gunung Semeru.

Instruksi tambahan: Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Semeru juga diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari sumber yang terpercaya, seperti pos pengamatan gunung dan pemerintah setempat untuk mengantisipasi ancaman yang muncul dari aktivitas gunung. Selain itu, penting juga untuk memiliki rencana evakuasi dan persiapan darurat yang matang untuk menghadapi situasi darurat akibat letusan gunung. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan waspada menghadapi setiap potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Semeru.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved