Sumber foto: Tribunnews.com

Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, 828 Warga Dievakuasi

Tanggal: 19 Apr 2024 06:27 wib.
Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan meletus pada Selasa, 16 April 2024 malam. Kejadian ini bertepatan dengan erupsi Gunung Ruang yang telah terjadi sebelumnya. Dampaknya terutama dirasakan di Desa Pumpente dan Desa Patologi, yang berada di Kecamatan Tagulandang.

Menurut laporan Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, erupsi Gunung Ruang menyebabkan terputusnya jaringan komunikasi di Kampung Laingpatehi. Keadaan ini membuat warga kesulitan untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi terkini terkait dengan situasi bencana.

Dampak langsung dari erupsi Gunung Ruang ini adalah evakuasi sebanyak 272 Kepala Keluarga, dengan total jumlah warga yang terdampak mencapai 828 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 45 jiwa dievakuasi ke Gedung BPU Kecamatan Tagulandang, sementara sisanya, yakni 783 jiwa, mencari perlindungan di rumah kerabat dan saudara mereka di daratan Pulau Tagulandang. 

Melihat situasi darurat ini, Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) kemudian menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai tanggal 16 hingga 29 April 2024. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada warga yang terdampak erupsi Gunung Ruang.

Dalam penanganan erupsi ini, para petugas penanggulangan bencana serta relawan terus bekerja keras. Mereka melakukan berbagai upaya, mulai dari evakuasi warga, pendistribusian bantuan, hingga memantau aktivitas gunung secara berkala. Selain itu, perlu dilakukan upaya preventif untuk meminimalkan dampak yang bisa ditimbulkan oleh erupsi Gunung Ruang di masa mendatang.

Saat ini, proses evakuasi dan penanganan darurat masih berlangsung di lokasi-lokasi terdampak. Berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, saling bahu-membahu untuk membantu para korban dan mengatasi berbagai dampak yang muncul akibat erupsi Gunung Ruang. Kebersamaan serta kepedulian semua pihak diharapkan dapat membantu dalam memulihkan keadaan dan membangun kembali kondisi yang aman dan stabil bagi masyarakat.

Selain upaya penanggulangan secara langsung, penting juga untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Pendidikan sejak dini mengenai mitigasi bencana, perencanaan darurat, dan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengurangan risiko bencana menjadi faktor penting dalam meminimalkan dampak bencana seperti erupsi Gunung Ruang. 

Pemerintah, termasuk lembaga terkait seperti BNPB, BPBD, dan instansi terkait lainnya, perlu terus melakukan sosialisasi, pelatihan, dan pendidikan kepada masyarakat terkait rencana darurat dan langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi bencana. Selain itu, peningkatan infrastruktur pendukung, sistem peringatan dini, dan sarana evakuasi juga menjadi hal penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.

Sebagai masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat harus selalu dijaga. Hal ini penting dalam rangka menjaga keselamatan dan keamanan bersama serta meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam seperti erupsi Gunung Ruang. Kedekatan antara pemerintah dan masyarakat, serta kerjasama lintas sektor dalam upaya mitigasi bencana juga merupakan kunci utama dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama dalam menghadapi situasi darurat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved