Gunung Marapi Meletus Lagi, Semburkan Abu Setinggi 1 Kilometer
Tanggal: 21 Apr 2025 08:31 wib.
Pada Sabtu pagi, 19 April 2025, Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang cukup signifikan. Erupsi terjadi tepat pada pukul 06.11 WIB dan menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian mencapai 1 kilometer dari puncak gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Agam. Fenomena alam ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar.
Menurut informasi dari Teguh Purnomo, seorang petugas di Pos Pengamat Gunung Api (PGA), kegiatan seismik dari erupsi tersebut tercatat jelas dalam seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 30,3 mm dan bertahan selama 42 detik. Kolom abu yang dihasilkan dari erupsi terlihat berwarna kelabu dengan intensitas yang cukup tebal, mengarah ke arah selatan, yang membuat sejumlah daerah di sekitar gunung berpotensi terdampak.
Saat ini, status Gunung Marapi ditetapkan pada Level II, yaitu siaga, dan masyarakat diimbau untuk menjaga jarak dan tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah. Teguh Purnomo pun mengingatkan agar warga yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bahaya lahar, terutama saat memasuki musim penghujan. Mengingat karakteristik lahar yang dapat muncul dengan cepat, penting bagi penduduk untuk selalu siap dan memperhatikan peringatan resmi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
Lebih lanjut, dalam situasi di mana hujan abu terjadi, warga dianjurkan untuk mengenakan masker demi menjaga kesehatan, mengingat partikel abu vulkanik dapat menyebabkan masalah pernapasan. Pentingnya pemahaman akan dampak kesehatan akibat abu vulkanik menjadi hal yang harus diperhatikan secara serius oleh masyarakat setempat.
Sebelum erupsi pada April ini, Gunung Marapi telah mengalami aktivitas vulkanik pada 3 Desember 2023, yang mengakibatkan tragedi yang menewaskan 23 pendaki yang terjebak di puncaknya. Sejak saat itu, gunung tersebut terus menunjukkan tanda-tanda aktif dengan lonjakan abu vulkanik yang cukup sering terjadi.
Pada 11 Mei 2024, dampak bencana dari Marapi semakin mengkhawatirkan ketika terjadinya banjir lahar yang tercatat telah merenggut nyawa sekitar 60 orang di tiga daerah, yakni Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman. Kejadian-kejadian tragis ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan pemahaman tentang potensi ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh gunung berapi, khususnya oleh Gunung Marapi yang dikenal sebagai salah satu gunung berapi aktif di Indonesia.
Dalam konteks keselamatan, keberadaan peringatan dini dari pihak berwenang sangat vital. Dikarenakan kemungkinan terjadinya erupsi lanjutan dan berbagai bencana subsider seperti lahar, masyarakat di sekitar Gunung Marapi diharapkan untuk selalu memperhatikan informasi terbaru yang disampaikan oleh pihak berwenang, serta mengikuti segala instruksi yang diberikan demi keselamatan bersama.