Gunung Marapi Kembali Erupsi, 9 Kecamatan di Tanah Datar Terdampak Hujan Abu

Tanggal: 27 Mei 2025 14:36 wib.
Pada Selasa pagi, 27 Mei 2025, Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat mengalami erupsi yang cukup signifikan pada pukul 08.22 WIB. Kolom abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung berapi ini melesat hingga mencapai ketinggian 1.100 meter di atas puncaknya, atau sekitar 3.991 meter di atas permukaan laut. Kejadian ini jelas menjadi perhatian bagi warga sekitar dan pihak berwenang.

Ahmad Rifandi, petugas di Pos Pemantau Gunung Api Marapi, menginformasikan bahwa arah semburan kolom abu ini condong ke tenggara, yang berpotensi memberikan dampak pada wilayah Tanah Datar. "Kolom abu yang tampak berwarna putih hingga kelabu ini memang memiliki intensitas yang cukup tebal," tambahnya. Erupsi ini terpantau melalui seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 7,9 milimeter dan berlangsung selama 59 detik. Saat ini, status Gunung Marapi masih berada pada Level II atau Waspada, menuntut perhatian dalam mengantisipasi kemungkinan risiko yang lebih besar.

Berkaitan dengan potensi bahaya yang ditimbulkan, Rifandi meminta masyarakat serta para wisatawan untuk menjaga jarak minimal 3 kilometer dari Kawah Verbeek, yang merupakan pusat aktivitas Gunung Marapi. Ia juga mengingatkan bahwa warga yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya lahar, terutama pada saat musim hujan. Dalam situasi hujan abu yang sedang terjadi, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker demi mencegah gangguan pernapasan. Rifandi juga mengingatkan untuk tidak menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya, dan tetap mematuhi arahan dari pemerintah daerah setempat.

Ketua Forum Tagana Kabupaten Tanah Datar, Alfan Rahmat, melaporkan bahwa dampak hujan abu telah dirasakan selama dua hari terakhir di kabupaten tersebut. Tercatat ada sembilan kecamatan yang mengalami dampak dari hujan abu, yaitu Kecamatan Limo Kaum, Pariangan, X Koto, Batipuh, Salimpaung, Rambatan, Tanjung Baru, dan Sungai Tarab. “Sejak kemarin sekitar pukul 15.00 WIB, terjadi lagi erupsi yang dampaknya sangat terasa di Tanah Datar,” ujarnya kepada Tempo. 

Dampak dari hujan abu ini tidak hanya mengganggu kenyamanan kehidupan sehari-hari masyarakat, tetapi juga berpengaruh pada pakan ternak. Banyak warga yang mengalami kesulitan dalam mencari pakan yang bersih dan aman untuk hewan ternak mereka. Selain itu, ada kekhawatiran akan potensi gangguan kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), mengingat anak-anak yang harus tetap bersekolah dan masyarakat yang terus beraktivitas di pasar di tengah hujan abu. “Beberapa dari mereka hanya menggunakan masker seadanya, sangat disayangkan untuk anak-anak sekolah yang harus berjuang dengan kondisi ini,” jelas Alfan. 

Hujan abu ini mengingatkan kita akan betapa pentingnya menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah yang berdekatan dengan kawasan rawan bencana alam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved