Gunung Marapi Erupsi: Tinggi Kolom Abu 1 Km, Warga Diminta Waspada
Tanggal: 26 Mei 2024 19:32 wib.
Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat telah mengalami erupsi menjelang waktu Subuh pada hari Minggu (26/5) dini hari. Erupsi tersebut disertai dengan lontaran abu vulkanik yang mencapai lebih dari 1 kilometer dari puncak gunung.
Menurut catatan dari pos pengamat Gunung Marapi di Kota Bukittinggi, letusan tersebut terjadi pukul 03.50 WIB. Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi, menyatakan dalam keterangannya yang diterima pada hari Minggu pagi bahwa, "Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 26 Mei 2024 pukul 03:50 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak."
Rifandi juga menjelaskan bahwa kolom abu yang teramati memiliki warna kelabu dengan intensitas tebal yang condong ke arah selatan. Erupsi juga tercatat dalam seismogram dengan durasi lebih dari satu menit. Menurutnya, "Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi ini juga tercatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sekitar 1 menit 3 detik."
Saat ini, Gunung Marapi berstatus Level III Siaga, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mendekati dan beraktivitas dalam radius 4,5 kilometer dari kawah. Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai aliran banjir lahar dingin yang dapat terjadi.
Rifandi menekankan, "Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan."
Sebelumnya, banjir lahar dingin telah memicu terjadinya banjir bandang pada 12 Mei lalu. Musibah tersebut menyebabkan 62 orang tewas, puluhan orang mengalami luka-luka, dan 10 orang hingga saat ini masih dalam pencarian. Beberapa daerah terdampak seperti Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Kota Padang Panjang, masih menerapkan status siaga darurat bencana.
Erupsi Gunung Marapi tentu saja meningkatkan kekhawatiran bagi warga sekitar Gunung Marapi. Sebagai artikel berbahasa Indonesia, mendalaminya lebih jauh dengan menjelaskan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat setempat dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi pembaca. Misalnya, dampak dari erupsi terhadap pertanian dan ekonomi masyarakat setempat, upaya mitigasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah, dan rencana rehabilitasi pascaerupsi.