Sumber foto: Kompas.com

Gunung Limbah Kulit Kerang di Cilincing: Warga Desak Solusi Konkret dari Pemerintah

Tanggal: 26 Mei 2025 23:05 wib.
Tampang.com | Jakarta – Warga Cilincing, Jakarta Utara, kini menghadapi masalah lingkungan yang kian serius: penumpukan limbah kulit kerang yang menggunung di sepanjang pesisir. Selama puluhan tahun, limbah ini lazim dibuang ke laut dan pinggir pantai, dengan asumsi akan terkikis secara alami oleh ombak. Namun, asumsi tersebut kini terpatahkan oleh volume produksi kerang hijau yang terus meningkat setiap harinya, baik dalam kondisi mentah maupun matang, di wilayah ini.


Karakteristik Limbah yang Sulit Dibuang Sembarangan

Permasalahan semakin kompleks karena sifat limbah kulit kerang yang tidak dapat dibuang sembarangan, apalagi ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) seperti sampah rumah tangga pada umumnya. Struktur kulit kerang yang keras dan lambat terurai membutuhkan penanganan khusus, yang sayangnya belum tersedia secara memadai di Cilincing. Kondisi ini secara langsung memperparah akumulasi limbah di area pesisir.


Tumpukan Limbah Capai Ketinggian Lima Meter

Saat ini, pemandangan tumpukan limbah kulit kerang di pinggir pantai Cilincing sudah mencapai ketinggian yang mengkhawatirkan, yaitu sekitar lima meter. Ketinggian ini bahkan sudah sejajar dengan tanggul penahan ombak yang ada di sepanjang garis pantai. Fenomena "gunung" limbah ini bukan hanya mengganggu estetika, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan bagi warga sekitar.


Harapan Warga akan Solusi Berkelanjutan dan Bernilai Ekonomi

Mul (40), salah seorang warga setempat, menyampaikan harapannya agar pemerintah segera memberikan solusi yang tidak hanya mengatasi penumpukan, tetapi juga memberikan nilai tambah. "Kalau saya sih berharap lebih lagi, solusi bagaimana limbah kerang ini bisa menjadi berharga," ungkapnya saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin (26/5/2025). Ia meyakini bahwa limbah tersebut memiliki potensi ekonomi jika dikelola dengan pendekatan yang tepat.


Desakan untuk Edukasi dan Insentif Pengelolaan Limbah

Mul juga menyuarakan perlunya edukasi masif dari pemerintah kepada warga agar tidak lagi mencampur limbah kulit kerang dengan sampah rumah tangga biasa. Lebih dari itu, ia membayangkan adanya pelatihan atau program insentif yang dapat mendorong warga untuk mengelola kulit kerang secara bertanggung jawab. Misalnya, dengan membeli kulit kerang dari warga.


Visi Program Insentif yang Mengubah Paradigma Pembuangan

"Mungkin kalau ada wacana, 'lo jangan buang kulit kerang sembarangan, kulit kerang lo sekarung gue hargain Rp 4.000' otomatis tidak ada limbah kaya gitu," jelas Mul. Gagasan ini menunjukkan adanya keinginan kuat dari masyarakat untuk berpartisipasi dalam solusi, asalkan ada dukungan dan nilai ekonomi yang jelas dari pemerintah. Ini dapat mengubah paradigma pembuangan limbah menjadi kegiatan yang produktif.


Minimnya Respon Konkret dari Pemerintah Pusat dan Daerah

Sayangnya, Mul menambahkan, hingga saat ini, belum ada solusi konkret yang diberikan oleh pemerintah pusat maupun daerah terkait pengelolaan limbah kulit kerang ini. Warga merasa aspirasi dan masalah yang mereka hadapi belum mendapatkan perhatian serius dari tingkat kebijakan yang lebih tinggi.


Peran PPSU yang Terbatas dalam Mengatasi Akar Masalah

Selama ini, satu-satunya intervensi yang terlihat adalah dari Pemerintah Kota Jakarta Utara yang secara rutin mengirimkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Petugas PPSU ini bertugas membersihkan dan meratakan tumpukan kulit kerang agar tidak berserakan ke jalan atau mengganggu aktivitas warga.


Upaya Parsial Tanpa Solusi Jangka Panjang

Meskipun upaya petugas PPSU sangat membantu dalam menjaga kebersihan dan keteraturan di area pesisir, tindakan ini dinilai belum menjadi jawaban permanen atas masalah limbah yang terus bertambah setiap harinya. Ini hanyalah penanganan di permukaan, tanpa menyentuh akar masalah pengelolaan limbah kulit kerang secara holistik dan berkelanjutan.


Kebutuhan Mendesak akan Kebijakan dan Inovasi Pengelolaan Limbah

Oleh karena itu, warga Cilincing sangat berharap pemerintah dapat segera merumuskan kebijakan yang komprehensif, melibatkan inovasi dalam pengolahan limbah kulit kerang menjadi produk bernilai ekonomis, serta memberikan edukasi dan insentif kepada masyarakat. Hanya dengan pendekatan multi-sektoral, masalah gunung limbah kulit kerang di Cilincing dapat teratasi secara tuntas dan berkelanjutan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved