Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi Dahsyat, Luncurkan Lava Pijar dan Api
Tanggal: 10 Nov 2024 05:39 wib.
Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang sangat signifikan pada Sabtu (9/11/2024) pukul 22.00 WITA. Erupsi ini menimbulkan kolom abu dengan tinggi mencapai sekitar 5.000 meter di atas puncak gunung atau setara dengan 6.584 meter di atas permukaan laut. Selain itu, teramati pula semburan luncuran lava pijar dan cahaya api yang menyala terang di malam hari.
Berdasarkan data seismogram, amplitudo maksimum erupsi mencapai 47.3 mm dengan durasi sekitar 4 menit 24 detik. Akibat intensitas aktivitas vulkanik yang semakin meningkat, status Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini masih berada pada level IV (Awas). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung di sekitar gunung segera mengungsi dan menjauhi area berbahaya.
Langkah perlindungan seperti larangan beraktivitas dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 9 kilometer ke arah barat daya-barat laut diberlakukan demi keselamatan semua pihak. Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya sekunder seperti banjir lahar hujan yang dapat terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi di sekitar kawasan gunung.
Selain itu, bagi masyarakat yang terdampak oleh hujan abu vulkanik, disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna melindungi diri dari paparan abu vulkanik yang berbahaya bagi sistem pernapasan. Selain itu, perlu adanya upaya pendistribusian masker di wilayah terdampak untuk mengurangi risiko gangguan pernapasan.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki juga dapat berdampak pada sektor pertanian, terutama jika abu vulkanik menutupi lahan pertanian. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan mempengaruhi kualitas hasil panen. Diperlukan langkah-langkah pemulihan dan bantuan bagi petani yang terdampak untuk mengatasi kerugian dampak erupsi.
Pemerintah serta lembaga terkait juga diharapkan segera menangani dampak erupsi ini dengan memberikan bantuan dan bimbingan kepada masyarakat terdampak. Pendistribusian bantuan, pengungsi, dan fasilitas terkait lainnya harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah kondisi darurat seperti ini.
Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana vulkanik di berbagai wilayah di Indonesia. Ketersediaan peralatan dan sarana pendukung bagi PVMBG serta peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana merupakan hal yang krusial dalam menangani ancaman erupsi gunung api.
Masyarakat lokal dan wisatawan juga diimbau untuk mengikuti perkembangan informasi terkait aktivitas vulkanik ini melalui sumber resmi, seperti PVMBG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta mematuhi setiap instruksi yang dikeluarkan untuk menjaga keselamatan mereka.
Dalam situasi seperti ini, kolaborasi dan koordinasi antara pemerintah, lembaga terkait, serta masyarakat sangat diperlukan guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman bencana alam. Hal ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi dan memperkuat sistem mitigasi bencana di Indonesia demi keselamatan masyarakat dan lingkungan.
Dengan adanya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, penting bagi semua pihak untuk selalu waspada dan siap menghadapi situasi darurat ini. Kerjasama serta partisipasi aktif dalam upaya pencegahan dan mitigasi bencana dapat menjadi kunci dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan bersama di tengah ancaman bencana vulkanik.