Sumber foto: Google

Gunung Gede Masih Aktif: Gempa Vulkanik dan Sejarah Letusan Dahsyat 1957

Tanggal: 6 Apr 2025 21:22 wib.
Tampang.com | Gunung Gede, salah satu gunung api aktif di Jawa Barat, kembali menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik awal April 2025. Meskipun statusnya masih berada pada Level I (Normal), adanya gempa vulkanik dalam yang terjadi pada 1 dan 2 April menandakan bahwa gunung ini masih aktif dan perlu dipantau secara intensif.


Catatan Aktivitas Terkini Gunung Gede

Pada tanggal 1 April 2025, Badan Geologi mencatat adanya 47 kejadian gempa vulkanik dalam (VA) selama 24 jam. Sehari kemudian, aktivitas ini menurun drastis, hanya tercatat satu kali gempa jenis Tornillo. Hingga 6 April, gempa VA tidak lagi terdeteksi, namun asap kawah masih terlihat keluar dari Kawah Wadon dengan ketinggian maksimal mencapai 100 meter.

Sebagai langkah antisipasi, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ditutup sementara pada 3–7 April 2025 guna menjaga keselamatan para pendaki dan wisatawan.


Letusan Dahsyat Gunung Gede Tahun 1957

Gunung Gede memiliki catatan sejarah aktivitas vulkanik yang cukup signifikan. Letusan terdahsyat tercatat terjadi pada 3 Maret 1957, dengan kolom letusan mencapai 3.000 meter di atas puncak dari Kawah Ratu. Letusan ini menjadi peristiwa paling besar yang pernah tercatat di gunung berketinggian 2.958 mdpl ini.

Selain itu, peningkatan aktivitas juga tercatat pada April hingga Mei 1998, yang ditandai dengan suara gemuruh, semburan asap putih tebal, dan jatuhnya abu vulkanik. Kala itu, status Gunung Gede sempat dinaikkan ke Level II (Waspada) meskipun tidak terjadi kerusakan serius ataupun korban jiwa.


Ancaman Bahaya Masih Ada

Menurut Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, meskipun status Gunung Gede saat ini berada pada tingkat normal, potensi bahaya tetap ada. Ancaman bisa berupa hembusan gas beracun atau letusan freatik dari kawah aktif. Konsentrasi gas yang terlalu tinggi dapat membahayakan pengunjung maupun warga di sekitar jika tidak diantisipasi.

Untuk itu, Wafid mengimbau agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekat hingga radius 600 meter dari Kawah Wadon, serta tidak bermalam di area tersebut.


Pemantauan Terus Dilakukan

Pemantauan visual dan instrumental terus dilakukan oleh Badan Geologi untuk memastikan situasi tetap terkendali. Meski gempa vulkanik belum terulang sejak 2 April, kondisi asap kawah dan potensi gas masih menjadi perhatian utama.

Masyarakat diimbau tetap tenang namun waspada, mengikuti arahan petugas, dan menghindari spekulasi atau berita tidak valid yang dapat menimbulkan kepanikan. Pemerintah pun memastikan bahwa semua perkembangan akan diinformasikan secara transparan dan cepat jika ada perubahan status gunung.


Kesimpulan: Aktivitas vulkanik Gunung Gede pada awal April 2025 menjadi pengingat bahwa gunung ini masih aktif dan bisa menunjukkan gejala letusan sewaktu-waktu. Kesiagaan, pemantauan, dan edukasi publik menjadi kunci dalam mencegah risiko bencana yang lebih besar.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved