Gunung Dukono Meletus Dahsyat Pagi Ini, Luncurkan Abu Vulkanik 4.800 Meter
Tanggal: 7 Des 2024 19:21 wib.
Gunung Api Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara meletus dahsyat pada pagi hari Sabtu (7/12/2024), sekira pukul 06.15 WIT. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi letusan mencapai 4.800 meter di atas puncak.
Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Sarjan Roboke, dalam keterangannya kepada media, erupsi terjadi pada tanggal 7 Desember 2024, pukul 06:15 WIT dengan kolom letusan teramati mencapai sekitar 4.800 meter di atas puncak (5.887 m di atas permukaan laut). Sarjan juga melaporkan bahwa kolom abu yang teramati memiliki warna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Selain itu, saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Sementara itu, masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung, wisatawan diharapkan untuk tidak beraktivitas, mendaki, atau mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius 3 km. Hal ini karena letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi, dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap.
Sarjan juga memberikan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono selalu menyediakan masker penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan. Hal ini penting karena abu vulkanik dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan masuknya partikel-partikel tersebut ke dalam paru-paru.
Dampak dari letusan Gunung Dukono juga dapat dirasakan dalam sektor pertanian. Abu vulkanik yang tersebar dapat menimbulkan penurunan kualitas tanah dan air, serta mengganggu aktivitas pertanian serta menurunkan produktivitas lahan. Oleh karena itu, petani dan masyarakat sekitar perlu mewaspadai dampak ini dan mencari solusi untuk mengurangi kerugian akibat letusan Gunung Dukono.
Tidak hanya itu, perlu juga dilakukan pemantauan terhadap kualitas udara di sekitar Gunung Dukono guna melindungi kesehatan masyarakat. Partikel-partikel abu vulkanik yang terhirup dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kesehatan bagi mereka yang memiliki penyakit pernapasan kronis.
Selain upaya kewaspadaan individual, pemerintah setempat juga perlu melakukan langkah-langkah mitigasi bencana yang efektif. Hal ini termasuk dalam hal menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai dan tenaga medis yang siap siaga, mendistribusikan masker secara luas, serta memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara menghadapi bencana alam seperti letusan Gunung Dukono.
Sebagai tambahan, pendidikan masyarakat mengenai tindakan pencegahan dan reaksi cepat saat bencana juga sangat penting. Pengetahuan masyarakat sekitar terkait langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat dapat membantu mereka bertindak secara efektif dan mengurangi dampak buruk dari letusan Gunung Dukono atau bencana alam sejenisnya.
Untuk menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat, koordinasi antara pusat pengendalian bencana, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat merupakan hal yang sangat diperlukan. Kerjasama yang baik antar berbagai pihak tersebut dapat meminimalisir risiko serta memperlancar upaya evakuasi serta bantuan bagi korban letusan Gunung Dukono.